Wawancara: Pejabat FAO sebut kerja sama BRICS krusial untuk hasil SDG yang lebih baik

2023-08-24 14:17:34   来源:新华社

Orang-orang berjalan di dekat venue Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 21 Agustus 2023. KTT BRICS ke-15 dijadwalkan berlangsung pada Selasa (22/8) hingga Kamis (24/8) di Afrika Selatan. (Xinhua/Zhang Yudong)

   Carlos Watson, perwakilan FAO PBB di China, menekankan pentingnya BRICS sebagai platform krusial bagi kerja sama Selatan-Selatan.

   BEIJING, 23 Agustus (Xinhua) -- Kerja sama di antara negara-negara anggota BRICS dan negara lainnya sangat penting untuk "hasil yang lebih baik dalam pencapaian agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) pada 2030," ujar seorang pejabat Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

   Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua baru-baru ini, Carlos Watson, perwakilan FAO PBB di China, menekankan pentingnya BRICS sebagai platform krusial bagi kerja sama Selatan-Selatan (South-South cooperation/SSC), sembari menambahkan bahwa "China berada di garis depan dalam mendukung negara-negara berkembang mencapai tujuan pembangunan mereka sendiri."

   Menyumbang seperempat dari Produk Domestik Bruto (PDB) global dan hingga 42 persen dari total populasi dunia, negara-negara anggota BRICS terus menarik negara-negara lain. Watson mengatakan bahwa memastikan kerja sama di antara negara-negara tersebut sangat penting untuk mencapai SDG tepat waktu.

Foto yang diabadikan pada 21 Agustus 2023 ini menunjukkan pemandangan di dekat venue Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan. KTT BRICS ke-15 dijadwalkan berlangsung pada Selasa (22/8) hingga Kamis (24/8) di Afrika Selatan. (Xinhua/Zhang Yudong)

   Menyambut KTT BRICS ke-15 yang sedang berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan, Watson menggarisbawahi "peran penting" SSC dalam mempercepat progres menuju pencapaian SDG, dengan mendeskripsikannya sebagai "sarana penting untuk meningkatkan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, penyebaran pengetahuan, serta pembangunan kapasitas."

   "Di sektor pertanian, kerja sama di antara dua atau lebih negara Global South dapat berperan sebagai modalitas sarana utama untuk mengatalisasi pengembangan pertanian, ketahanan pangan dan gizi, pembangunan pedesaan, serta pengentasan kemiskinan," imbuh Watson.

   Dia menyebutkan sebuah contoh yang mempromosikan padi hibrida di Madagaskar, Uganda, dan negara-negara Afrika lainnya dalam kerangka proyek SSC FAO-China. "Hasil panennya meningkat drastis di negara-negara itu, memberikan pendapatan yang lebih tinggi bagi para petani kecil. Secara keseluruhan, program tersebut di Afrika  meningkatkan kehidupan sekitar 1 juta orang, baik secara langsung maupun tidak langsung."

   China berada di garis depan dalam mendukung negara-negara berkembang mencapai tujuan pembangunan mereka sendiri. China memosisikan dirinya secara unik untuk terlibat dalam inisiatif berbagi pengetahuan dan pertukaran teknis Selatan-Selatan, tutur Watson, yang telah bekerja di China sejak Februari 2021.

   Terkesan oleh pembangunan China, "yang menjadi teladan bagi dunia lewat pengentasan kemiskinan absolut pada 2020, 10 tahun lebih cepat daripada agenda global," Watson mengatakan bahwa "dengan banyaknya solusi pembangunan, pengetahuan, teknologi, pengalaman, praktik dan sumber daya terbaik, yang terakumulasi dalam proses pembangunannya yang pesat, China memiliki banyak hal yang dapat ditawarkan untuk mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan ketahanan pangan di negara-negara berkembang lainnya."

Poster-poster KTT BRICS ke-15 terlihat di sebuah jalan di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 17 Agustus 2023. (Xinhua/Wang Guansen)

   Menyoroti kontribusi China terhadap ketahanan pangan global, yang "tercantum sebagai satu dari delapan bidang prioritas kerja sama," Watson menekankan bahwa "Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra usulan China berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, memenuhi kebutuhan jutaan petani dan nelayan di negara-negara partisipan."

   Pada 2021, China mengusulkan Inisiatif Pembangunan Global, yang berupaya mendorong kerja sama internasional dalam delapan bidang prioritas, yaitu pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, COVID-19 dan vaksin, pendanaan pembangunan, perubahan iklim dan pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital, dan konektivitas.

   FAO berharap China dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam pencapaian seluruh SDG yang berhubungan dengan pertanian di negaranya, di kawasannya, maupun di seluruh dunia, tutur Watson.  Selesai

【记者:Si Yuan,Zhang Man,Guo Peiran,Zhang Yudong,Huang Han,E ZhangYudong,Wang Guansen,Li Yahui 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/1b8ce92a42258eebe667bfc701b25963/1692857858193

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD