Orang-orang ambil bagian dalam aksi unjuk rasa di depan kediaman resmi perdana menteri Jepang di Tokyo, Jepang, pada 10 Juli 2023, untuk menentang rencana pembuangan air limbah radioaktif negara tersebut. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
"Keputusan ini bisa menebarkan benih-benih ketidakpercayaan dan perselisihan selama puluhan tahun," tulis laporan tersebut.
NEW YORK CITY, 23 Agustus (Xinhua) -- Keputusan Jepang untuk membuang air radioaktif yang telah diolah tidak sepenuhnya transparan dan tidak cukup inklusif bagi para pemangku kepentingan yang esensial, baik di Jepang maupun di luar negara tersebut, lapor The New York Times (NYT) pada Selasa (22/8).
"Keputusan ini bisa menebarkan benih-benih ketidakpercayaan dan perselisihan selama puluhan tahun," tulis laporan tersebut.
Pekan ini, Jepang akan mulai membuang lebih dari satu juta metrik ton air radioaktif yang telah diolah, yang saat ini ditampung di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh, ke Samudra Pasifik, sebut laporan itu.
Laporan NYT tersebut lebih lanjut memaparkan bahwa langkah Jepang itu merusak struktur tata kelola lingkungan di Asia, tempat lebih dari 140 reaktor tenaga nuklir telah beroperasi. "Pertanyaan paling penting di sini mungkin bukan pertanyaan teknis, ilmiah, dan radiologis, melainkan tentang contoh yang diberikan," kata laporan. Selesai