PRETORIA, 22 Agustus (Xinhua) -- Presiden China Xi Jinping menerima tanda penghargaan Orde Afrika Selatan (Order of South Africa) dari Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa di Pretoria pada Selasa (22/8).
Upacara penganugerahan penghargaan ini diadakan usai pertemuan Xi dengan Ramaphosa selama kunjungan kenegaraan presiden China tersebut ke Afsel, di mana dia juga akan menghadiri KTT BRICS ke-15 dan menjadi ketua bersama dengan Ramaphosa dalam Dialog Para Pemimpin China-Afrika.
Orde Afrika Selatan adalah tanda penghargaan dan kehormatan tertinggi yang diberikan Afsel kepada kepala negara yang penting dan bersahabat.
Berbicara pada upacara tersebut, Xi mengatakan bahwa kemitraan strategis komprehensif China-Afsel telah memasuki "era keemasan," di saat rasa rasa saling percaya politik antara kedua belah pihak terus meningkat, dan kerja sama yang saling menguntungkan serta praktis di berbagai bidang telah membuahkan hasil bermanfaat.
Kedua negara telah mempertahankan koordinasi dan kerja sama erat dalam urusan internasional, yang telah secara efektif mempromosikan pembangunan dan revitalisasi masing-masing, serta memberikan kontribusi positif untuk menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang, katanya.
Xi menegaskan bahwa tidak peduli bagaimanapun situasi internasional berubah, kedua belah pihak akan tetap berkomitmen untuk memperdalam kerja sama persahabatan bilateral.
Seraya mengungkapkan bahwa dirinya sangat menghargai kehormatan ini, yang melambangkan persahabatan antara kedua negara, Xi berjanji untuk dengan teguh mendorong pengembangan hubungan China-Afsel yang berkelanjutan. Selesai
Presiden China Xi Jinping menerima Orde Afrika Selatan (Order of South Africa), tanda penghargaan dan kehormatan tertinggi yang diberikan Afrika Selatan kepada kepala negara yang penting dan bersahabat, dari Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa usai pembicaraan mereka di Pretoria, Afrika Selatan, pada 22 Agustus 2023. Xi, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Afrika Selatan, mengadakan pembicaraan dengan Ramaphosa pada Selasa (22/8). (Xinhua/Yin Bogu)
