JUDUL: Industri perikanan Jepang tegaskan kembali tolak rencana pembuangan air limbah PLTN Fukushima ke laut
DATELINE: 21 Agustus 2023
DURASI: 00:01:04
LOKASI: Tokyo
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan industri perikanan Jepang
2. Berbagai cuplikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak
3. Berbagai cuplikan industri perikanan Jepang
4. Berbagai cuplikan pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Kepala Federasi Asosiasi Koperasi Perikanan Nasional Jepang Masanobu Sakamoto (Sumber: Kantor Perdana Menteri Jepang)
5. SOUNDBITE (Bahasa Jepang): MASANOBU SAKAMOTO, Kepala Federasi Asosiasi Koperasi Perikanan Nasional Jepang (Sumber: Kantor Perdana Menteri Jepang)
6. Berbagai cuplikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak
STORYLINE:
Federasi perikanan nasional Jepang menegaskan kembali penolakannya terhadap rencana pemerintah untuk membuang air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima ke laut. Hal itu disampaikan pada Senin (21/8) dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Kepala Federasi Asosiasi Koperasi Perikanan Nasional Jepang Masanobu Sakamoto menyampaikan bahwa kelompok tersebut tetap menentang proyek pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir itu ke laut, yang akan merusak reputasi produk hidangan laut dari Fukushima dan daerah sekitarnya.
SOUNDBITE (Bahasa Jepang): MASANOBU SAKAMOTO, Kepala Federasi Asosiasi Koperasi Perikanan Nasional Jepang
"Penolakan kami terhadap proyek pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir itu ke laut tanpa adanya persetujuan dari industri perikanan dan masyarakat tidak berubah sedikit pun."
Pertemuan itu diadakan sebelum Kishida dijadwalkan menggelar pertemuan dengan para menteri kabinet terkait pada Selasa (22/8) pagi waktu setempat untuk membuat keputusan resmi mengenai tanggal dimulainya proses pembuangan air limbah yang terkontaminasi zat radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak itu ke Samudra Pasifik.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo.
(XHTV)