JUDUL: Terusan Suez umumkan keberhasilan pengisian bahan bakar kapal bertenaga energi hijau pertama
DATELINE: 19 Agustus 2023
DURASI: 00:00:43
LOKASI: Kairo
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kapal bertenaga energi hijau pertama yang melewati Terusan Suez (Sumber: MAERSK)
STORYLINE:
Otoritas Umum Zona Ekonomi Terusan Suez (Suez Canal Economic Zone/SCZone) pada Jumat (18/8) mengumumkan keberhasilan pengisian bahan bakar kapal internasional dengan bahan bakar metanol hijau.
Ini merupakan bagian dari strategi Mesir untuk mengembalikan perannya dalam menyediakan layanan pengisian bahan bakar untuk kapal, yang merupakan langkah signifikan untuk memaksimalkan keuntungan pelabuhan-pelabuhan Mesir di Mediterania dan Laut Merah.
Kapal bertenaga energi hijau pertama tersebut, yang dimiliki oleh konglomerasi bisnis pengiriman asal Denmark Maersk, melewati Terusan Suez dalam perjalanannya dari Asia ke Eropa. Selama hampir enam jam, kapal itu ditenagai oleh 500 ton metanol hijau di pelabuhan East Port Said pada Kamis (17/8).
Pernyataan itu menambahkan bahwa SCZone berencana mengubah pelabuhan-pelabuhannya menjadi pusat regional untuk mengisi bahan bakar kapal dengan energi konvensional atau hijau sehubungan dengan upaya mereka melokalisasi industri energi hijau dan mencapai nilai tambah bagi lokasinya yang unik.
Dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27 yang diadakan di resor Sharm el-Sheikh, Mesir, pada November 2022, para produsen hidrogen hijau terbesar di dunia dan pemimpin kemaritiman menandatangani pernyataan bersama yang berkomitmen untuk mengadopsi dengan cepat penggunaan bahan bakar berbasis hidrogen ramah lingkungan untuk dekarbonisasi penuh pada 2050.
Pada 2022 lalu, Mesir menandatangani serangkaian kesepakatan dengan sejumlah perusahaan energi yang berbasis di India, Norwegia, Jerman, dan Uni Emirat Arab untuk mendirikan fasilitas produksi hidrogen hijau dan amonia hijau di SCZone, dengan para mitra asing itu berjanji akan menginvestasikan total lebih dari 40 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.324) per 2030 nanti.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)