Foto yang diabadikan pada 13 Agustus 2023 ini menunjukkan sebuah sampel larutan sintesis heksosa artifisial di Institut Bioteknologi Industri Tianjin di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Tianjin, China utara. (Xinhua/Sun Fanyue)
TIANJIN, 17 Agustus (Xinhua) -- Tim ilmuwan China berhasil mengembangkan sebuah metode artifisial untuk menyintesis heksosa dari karbon dioksida (CO2) di lingkungan laboratorium, sebuah langkah penting dalam pengembangan gula sintetis global.
Penelitian yang menghasilkan metode baru ini dilakukan oleh Institut Bioteknologi Industri Tianjin dan Institut Fisika Kimia Dalian, keduanya berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS). Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di situs web jurnal Science Bulletin pada Rabu (16/8).
Tim tersebut mengatakan bahwa mengembangkan platform "gula-CO2" artifisial bertujuan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kelangkaan lahan dan perubahan iklim terhadap pasokan gula makanan.
Para ilmuwan melakukan eksperimen di sebuah laboratorium milik Institut Bioteknologi Industri Tianjin di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) di Tianjin, China utara, pada 13 Agustus 2023. (Xinhua/Sun Fanyue)
"Kami menyajikan sebuah peta jalan kemoenzimatik (chemoenzymatic) serbaguna berdasarkan kondensasi aldol, iso/epimerisasi, dan reaksi defosforilasi untuk penggabungan CO2 dan H2 asimetris menjadi gula dengan kontrol stereokimia (stereocontrol) yang sempurna," ungkap tim tersebut dalam jurnal itu.
Platform kimia-biologis ini telah menunjukkan sebuah hasil konversi karbon yang lebih besar dibandingkan dengan proses konvensional "CO2-bioresource-sugar", dan dapat dengan mudah diperluas untuk secara tepat menyintesis gula orde tinggi lainnya dari CO2, ungkap tim ilmuwan.
Dua tahun lalu, Institut Bioteknologi Industri Tianjin berhasil mengembangkan sebuah metode artifisial untuk menyintesis pati dari CO2. Selesai