Foto yang diabadikan dengan kamera ponsel pada 14 Agustus 2023 ini memperlihatkan rumah-rumah yang hancur akibat kebakaran hutan di Kota Lahaina di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat. (Xinhua/Yang Pingjun)
Dengan kota yang menjadi abu dan campur tangan para pengembang (developer), sulit untuk menjadi orang Hawaii di Hawaii...
NEW YORK CITY, 16 Agustus (Xinhua) -- Pascabencana kebakaran hutan yang dahsyat, penduduk Maui County "menjadi responden pertama yang melakukan berbagai upaya secara swadaya" di tengah terbatasnya dukungan pemerintah dan "tekanan real estat yang memaksa mereka meninggalkan tanah kampung halaman mereka," lapor CNN pada Selasa (15/8).
Setelah melakukan inspeksi akhir pekan di reruntuhan Lahaina, Administrator Badan Manajemen Kedaruratan Federal Deanne Criswell mengatakan bahwa badan tersebut memiliki "dana terbatas yang dapat membantu beberapa perbaikan rumah. Namun, seperti yang kita lihat di sini, tidak ada perbaikan terhadap beberapa dari rumah-rumah ini," papar CNN.
Sementara itu, "di dunia para miliarder dan harga rumah yang meroket, beredar isu bahwa beberapa keluarga tidak akan memiliki cukup dana untuk membangun kembali rumah mereka dan meninggalinya," sebut laporan CNN. Penduduk setempat menerima telepon dari seseorang yang ingin membeli properti mereka, dan cerita serupa di media sosial memicu banyak cemoohan tentang orang-orang yang tidak peka dan memanfaatkan kesempatan, kata laporan itu.
"Kami telah kehilangan banyak rumah karena harganya semakin mahal, dan tiga sampai empat keluarga harus bekerja di lebih dari satu pekerjaan hanya agar dapat mempertahankan rumah mereka," ujar Alika Peneku, seorang penduduk setempat, sebagaimana dikutip. "Jadi saat ini, saya melihat tekanannya mungkin sudah mencapai titik puncak, tetapi jangan jual properti Anda. Jangan meninggalkannya. Tolonglah. Bertahanlah selama Anda bisa ... Sulit untuk menjadi orang Hawaii di Hawaii." Selesai