JUDUL: Presiden Turkiye janji akan atasi masalah kenaikan biaya hidup
DATELINE: 15 Agustus 2023
DURASI: 00:01:26
LOKASI: Ankara
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
2. Berbagai cuplikan orang-orang di jalanan
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
4. Berbagai cuplikan kota-kota yang terdampak oleh gempa bumi di Turkiye
STORYLINE:
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Senin (14/8) berjanji akan mengatasi krisis biaya hidup yang meningkat di negara itu dan mencari solusi untuk meringankan beban rakyat Turkiye.
Erdogan melontarkan pernyataan tersebut dalam sebuah pesan video pada peringatan 22 tahun berdirinya Partai Keadilan dan Pembangunan (Justice and Development Party) yang berkuasa.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye
"Kita tahu bahwa tingginya biaya hidup akibat dampak krisis global terhadap negara kita terus mencekik bangsa kita akhir-akhir ini. Sebagaimana kita telah menyelesaikan setiap masalah di negara kita, saya harap kita juga akan menyelesaikan masalah ini. Merupakan tugas kita untuk meningkatkan taraf hidup rakyat kita, dari karyawan hingga pensiunan, yang telah kehilangan kesejahteraannya dalam proses ini."
Tingginya inflasi dan devaluasi lira, mata uang Turkiye, terus menyiksa para konsumen selama beberapa tahun terakhir, terlepas dari langkah-langkah pemerintah untuk meningkatkan upah dan dana pensiun.
Inflasi tahunan Turkiye naik menjadi 47,83 persen pada Juli, menandai kenaikan pertama sejak Oktober tahun lalu, ketika inflasi negara tersebut mencapai rekor tertinggi sebesar 85 persen.
Erdogan juga menjelaskan bahwa pemerintahannya sedang bekerja untuk membangun kembali kota-kota yang rusak akibat gempa bumi dahsyat pada 6 Februari lalu dengan total biaya sebesar 104 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.323).
SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye
"Di satu sisi, kita berupaya untuk membangun kembali kota-kota kita yang hancur. Di sisi lain, kita berusaha untuk menurunkan biaya hidup."
Erdogan, yang terpilih kembali sebagai presiden Turkiye pada Mei lalu, membentuk tim ekonomi barunya, meningkatkan harapan bahwa negara tersebut dapat menjauh dari strategi nonortodoksnya, yaitu mempertahankan suku bunga rendah bahkan ketika inflasi melonjak.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)