Kembang api terlihat saat upacara penutupan Pesta Olahraga Universitas Sedunia Musim Panas (Universiade) Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) ke-31 di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 8 Agustus 2023. (Xinhua/Liu Kun)
"Rakyat China sangat ramah ... Anda bisa lihat mereka senang menerima tamu," kata seorang pelatih Wushu asal Turkiye.
ISTANBUL, 14 Agustus (Xinhua) -- Para atlet Turkiye yang berpartisipasi dalam Pesta Olahraga Universitas Sedunia Musim Panas (Universiade) Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) di Chengdu, China, berbagi kesan-kesan yang tak terlupakan tentang penyelenggaraan Universiade, makanan, dan pesona rakyat China.
Ali Tekin, seorang pelatih Wushu, mengatakan bahwa pengaturan dalam semua aspek sempurna dan sangat berterima kasih kepada rakyat China yang telah menyelenggarakan acara seperti itu.
"Menurut saya acara itu sukses besar," ujarnya kepada Xinhua, mencatat bahwa infrastruktur dan layanannya sangat baik. "Saya berbicara atas nama Turkiye dan mungkin juga yang lainnya; mereka semua merasa penyelenggaraannya sangat sukses."
Lebih lanjut Tekin menyebutkan bahwa salah satu bagian yang paling mengesankan adalah hidangan yang disajikan cocok di lidah para atlet yang memiliki beragam selera.
"Ada restoran halal untuk umat Islam. Ada masakan Asia, masakan Eropa, dan masakan internasional lainnya. Jadi, semua orang bisa menemukan apa yang mereka inginkan," katanya.
Peraih medali emas Tim Turkiye melakukan selebrasi usai babak final cabang olahraga atletik nomor 4x400 meter estafet putra di Pesta Olahraga Universitas Sedunia Musim Panas (Universiade) Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) ke-31 di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 6 Agustus 2023. (Xinhua/Wang Xi)
Dia juga mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah melupakan kebaikan dan keramahtamahan yang ditunjukkan oleh rakyat China.
"Rakyat China sangat ramah ... Anda bisa lihat mereka senang menerima tamu," sebut Tekin, mengingat kenangan manis yang dia dapat dari seorang pelajar China tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan persahabatannya yang tulus.
Saat tim Turkiye sedang berjalan di sekitar pusat perbelanjaan, seorang murid SMA mendekati mereka dan bertanya apakah dia bisa berjalan bersama mereka.
"Saudara pelajar SMA kami, berbicara dalam bahasa Inggris, menunjukkan beberapa tempat kepada kami. Kami bertukar alamat dan mengundangnya ke Turkiye. Dan jika dia berkunjung, saya akan menjamunya di sini karena saya punya seorang putra yang masih kecil," kata Tekin. "Oleh karena itu, persaudaraan yang kita bicarakan terjalin tidak hanya antara atlet dan atlet, tetapi antara atlet dan setiap orang di wilayah itu."
Berna Tut, seorang atlet Wushu, memuji kualitas Universiade Chengdu. "Mereka memikirkan segalanya. Semuanya diatur dengan sempurna; dari waktu tidur kami hingga pertandingan, kami tidak perlu melakukan pekerjaan tambahan apa pun. Kami hanya harus berkonsentrasi pada kompetisi."
Atlet tersebut juga memiliki kenangan yang tak terlupakan tentang rakyat China.
"Saat itu, kami pergi keluar bersama teman-teman kami di bawah guyuran hujan. Seorang saudara China yang lewat kemudian menyodorkan payungnya kepada kami dan menyuruh kami menggunakannya," ungkap Tut.
"Saya rasa itu pengalaman yang sangat menyentuh hati. Dia memilih basah kehujanan demi kami," tambah Tut, menyebut bahwa dirinya akan selalu mengingat keramahan rakyat China. Selesai