JUDUL: 21 orang tewas, beberapa dikhawatirkan hilang dalam insiden terkait hujan di Himachal Pradesh, India
DATELINE: 14 Agustus 2023
DURASI: 00:01:14
LOKASI: New Delhi
KATEGORI: MASYARAKAT/LAIN-LAIN
SHOTLIST: (Sumber: Pemerintah Negara Bagian Himachal Pradesh)
1. Berbagai cuplikan Gerbang India
2. Berbagai cuplikan hujan dan tanah longsor di Himachal Pradesh
3. Berbagai cuplikan operasi penyelamatan oleh tentara India
STORYLINE:
Sedikitnya 21 orang tewas dan beberapa lainnya dikhawatirkan hilang dalam insiden terkait hujan di Negara Bagian Himachal Pradesh yang berbukit-bukit di India utara, demikian disampaikan otoritas setempat pada Senin (14/8).
"Dalam 24 jam terakhir, hujan lebat telah merenggut banyak nyawa. Hingga kini, sebanyak 21 korban jiwa telah dikonfirmasi," kata Ketua Menteri Himachal Pradesh Sukhvinder Singh Sukhu.
Sukhu telah mengunjungi sejumlah daerah yang terdampak untuk memantau situasi.
Menurut otoritas setempat, insiden tanah longsor di sebuah kuil Syiwa di wilayah Summer Hill di Shimla telah merenggut lima nyawa. Beberapa orang lainnya dikhawatirkan hilang dan diyakini terjebak di bawah reruntuhan.
Empat lainnya dilaporkan tewas dalam sebuah insiden tanah longsor di Phagli, Shimla.
Di Distrik Solan, tujuh anggota sebuah keluarga tewas dalam fenomena cloudburst, fenomena hujan deras dengan curah hujan sangat tinggi yang terjadi tiba-tiba, biasanya bersifat lokal, dan berdurasi singkat. Sementara itu, dua orang tewas akibat tanah longsor yang menerjang sebuah rumah di Mandi. Dalam insiden lain, dua orang tewas akibat ambruknya sebuah rumah di Desa Bambola, Mandi. Satu korban jiwa lainnya dilaporkan akibat tanah longsor di Desa Balera di Distrik Solan.
Sukhu mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam ruangan dan tidak mendekati saluran air atau sungai.
Dalam wawancara dengan sebuah saluran berita televisi (TV) lokal, dia juga menyerukan masyarakat agar menjauh dari daerah-daerah rawan longsor serta meminta wisatawan untuk tidak mengunjungi negara bagian tersebut sementara waktu.
Himachal Pradesh menjadi negara bagian yang terdampak paling parah di negara Asia Selatan itu sejak awal musim monsun akhir Juni ini. Banjir bandang dan tanah longsor dipicu oleh curah hujan yang tinggi sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda.
Otoritas setempat telah memerintahkan penutupan semua sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya di negara bagian tersebut pada Senin akibat cuaca buruk.
Pusat operasi kedaruratan Himachal Pradesh mengatakan 752 jalan telah ditutup di negara bagian itu akibat bencana yang dipicu hujan lebat.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi.
(XHTV)