Seekor gajah terlihat di Cagar Alam Nasional Masai Mara, Kenya, pada 30 Agustus 2021. (Xinhua/Dong Jianghui)
Selain perburuan, ancaman lain yang dihadapi spesies gajah sabana Afrika di Kenya meliputi konflik manusia-gajah, guncangan iklim seperti kekeringan, dan penyusutan habitat, menurut Kenya Wildlife Service. Gangguan manusia di koridor persebaran gajah muncul sebagai ancaman besar bagi kelangsungan hidup mereka, membuat tindakan respons, termasuk pemberlakuan undang-undang dan keterlibatan masyarakat yang lebih besar, perlu dilakukan.
NAIROBI, 13 Agustus (Xinhua) -- Hari Gajah Sedunia diperingati pada Sabtu (12/8) di seluruh Kenya, dengan lembaga satwa liar negara itu menyerukan kepada para pemangku kepentingan utama untuk meningkatkan perlindungan terhadap mamalia darat ikonis tersebut di tengah berbagai ancaman.
Dinas Margasatwa Kenya (Kenya Wildlife Service/KWS) mengatakan bahwa populasi gajah di negara itu mencatat pertumbuhan yang berkelanjutan berkat model konservasi yang inovatif.
KWS menyampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Nairobi, ibu kota Kenya, bahwa populasi gajah di negara tersebut meningkat 5 persen setiap tahun dan saat ini mencapai 36.000 ekor, naik dari rekor terendah sebanyak 16.000 ekor pada 1989 ketika gajah diburu secara besar-besaran untuk perdagangan gading global.
Foto yang diabadikan pada 31 Oktober 2010 ini menunjukkan senjata dan gading yang disita oleh jagawana Kenya Wildlife Service (KWS) dalam sebuah operasi di Taman Nasional Meru di dekat Isiolo, Kenya timur. (Xinhua/Kenya Wildlife Service)
Dirayakan setiap tahun pada 12 Agustus, Hari Gajah Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang berbagai ancaman yang dihadapi herbivora raksasa itu seraya menghimpun para pemangku kepentingan utama untuk memperkuat perlindungan terhadap satwa tersebut serta menjaga keseimbangan antara pariwisata dan ekosistem.
Hari Gajah Sedunia 2023 diperingati dengan mengusung tema "Mari kita bersatu untuk memberikan tempat yang aman bagi gajah untuk ditinggali" (Let us come together to give elephants a safe place to live in), dengan penekanan pada peran penting kemitraan dan kolaborasi guna menyelamatkan mamalia ikonis tersebut dari kepunahan.
Kenya merupakan rumah bagi salah satu populasi spesies gajah sabana Afrika terbesar yang berkeliaran di berbagai ekosistem di negara itu, termasuk lanskap pegunungan dan padang rumput sabana.
Para wisatawan menikmati pemandangan di Bukit Gajah di Taman Nasional Aberdare, Kenya, pada 18 Maret 2023. (Xinhua/Li Yahui)
Memiliki ikatan kuat dengan warisan Kenya, gajah sangat penting dalam upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta menghasilkan pendapatan bagi kas negara itu melalui pariwisata, papar KWS.
Selain perburuan, ancaman lain yang dihadapi spesies gajah sabana Afrika di Kenya meliputi konflik manusia-gajah, guncangan iklim seperti kekeringan, dan penyusutan habitat, menurut KWS.
Gangguan manusia di koridor persebaran gajah muncul sebagai ancaman besar bagi kelangsungan hidup mereka, membuat tindakan respons, termasuk pemberlakuan undang-undang dan keterlibatan masyarakat yang lebih besar, perlu dilakukan.
Kenya telah berinvestasi di bidang teknologi dan pelatihan ulang jagawana satwa liar untuk meningkatkan pemantauan gajah di habitat alami mereka dan mencegah risiko perburuan liar, kata KWS.
Selain itu, lembaga tersebut juga mengatakan bahwa Kenya telah meresmikan instrumen hukum internasional guna memperkuat perlindungan terhadap gajah sabana Afrika yang telah dimasukkan ke dalam daftar hewan terancam punah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN). Selesai