Tim penyelamat bergerak menuju Desa Shawo di Matou untuk menjalankan operasi penyelamatan di Zhuozhou, Provinsi Hebei, China utara, pada 3 Agustus 2023. Kota Zhuozhou merupakan salah satu area di Hebei yang terdampak parah oleh banjir yang dipicu hujan. (Xinhua/Mu Yu)
SHIJIAZHUANG, 5 Agustus (Xinhua) -- Provinsi Hebei di China Utara telah mengevakuasi lebih dari 1,54 juta penduduk sampai Jumat (4/8) pukul 08.00 waktu setempat akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari sebelumnya, demikian disampaikan oleh otoritas setempat.
Dari seluruh penduduk yang telah direlokasi, 961.200 orang di antaranya berasal dari area-area penyimpanan dan detensi banjir di Hebei, menurut markas besar pengendalian banjir dan bantuan kekeringan provinsi tersebut pada Sabtu (5/8).
Di tengah dampak Topan Doksuri, hujan lebat melanda sebagian besar Hebei sejak 27 Juli. Sebanyak 883 kota dan kota kecil di 98 daerah setingkat county di Hebei telah dilanda banjir yang dipicu oleh hujan, yang berdampak terhadap lebih dari 2,22 juta penduduk.
Hingga Jumat pukul 08.00 waktu setempat, Hebei telah mengirim 3.385 kelompok kerja dan menyalurkan material senilai 150 juta yuan (1 yuan = Rp2.113) atau sekitar 21 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.198) guna membantu upaya penyelamatan dan bantuan.
Sejauh ini, lebih dari 300 tim penyelamat darurat profesional dan 6.913 orang telah berpartisipasi dalam operasi penyelamatan di Zhuozhou, salah satu daerah yang terdampak paling parah di Hebei.
Kota Langfang, Hengshui, dan Baoding di Hebei mempertahankan respons darurat Level I untuk pencegahan banjir dan topan. China memiliki sistem respons darurat pengendalian banjir empat tingkat, dengan Level I mewakili respons untuk kondisi darurat paling parah. Selesai