Foto dari udara yang diabadikan pada 27 Juni 2023 ini menunjukkan para staf Institut Hidrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences) bekerja di Cagar Alam Nasional Lumba-Lumba Baiji Pulau Angsa Sungai Yangtze, Provinsi Hubei, China tengah. (Xinhua/Wu Zhizun)
BEIJING, 4 Agustus (Xinhua) -- China akan mempercepat pengembangan marikultur laut dalam dan laut lepas seiring negara itu melakukan upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan hasil laut, menurut seorang pejabat Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China.
Mengembangkan marikultur di area laut dalam sangat membantu untuk meningkatkan pasokan pangan dari perikanan laut berkualitas tinggi, dan untuk mempercepat peningkatan marikultur sekaligus melindungi lingkungan ekologi laut, urai kementerian tersebut.
Melonjaknya permintaan akan produk laut dan terus menyusutnya area budi daya lepas pantai menunjukkan bahwa industri marikultur laut dalam dan laut lepas memiliki potensi pengembangan yang besar, kata pihak kementerian.
China telah membuat kemajuan dalam perkembangan teknologi marikultur dan penangkaran selektif. Output marikultur laut dalam China mencapai 393.000 ton pada 2022, menyumbang lebih dari 20 persen total produksi marikultur negara itu.
Otoritas China baru-baru ini meluncurkan pedoman yang mendorong upaya untuk memajukan pengembangan marikultur di laut dalam dan laut lepas di seluruh rantai industri.
Pedoman tersebut mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan tata ruang marikultur, mempromosikan penelitian serta pengembangan teknologi dan peralatan marikultur, serta mengintensifkan pemantauan standar keselamatan kerja.
Ekonomi kelautan China mencatatkan momentum pemulihan yang kuat pada kuartal pertama tahun ini, dengan produk laut bruto negara tersebut tumbuh 5,1 persen secara tahunan (year on year) ke angka 2,3 triliun yuan (1 yuan = Rp2.113), menyumbang 8,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) China, menurut data resmi. Selesai