JUDUL: Kementerian India sebut populasi harimau di India tumbuh 6,1 persen per tahun
DATELINE: 30 Juli 2023
DURASI: 00:01:36
LOKASI: New Delhi
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Gerbang India
2. Berbagai cuplikan Cagar Alam Harimau
STORYLINE:
India saat ini diperkirakan memiliki populasi 4.000 ekor harimau, mewakili tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6,1 persen, menurut pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan, dan Perubahan Iklim India pada Sabtu (29/7).
Pernyataan tersebut, yang dirilis pada Hari Harimau Internasional, menyebutkan bahwa sebanyak 3.167 ekor harimau yang hidup di area-area yang dipasangi kamera jebak (camera trap) di negara itu. Namun, analisis data yang dilakukan oleh Wildlife Institute of India, baik dari area keberadaan harimau yang dipasangi kamera jebak maupun yang tidak dipasangi kamera jebak mengungkapkan bahwa batas atas populasi harimau di India diperkirakan mencapai 3.925 ekor, yang mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6,1 persen.
"India saat ini menampung hampir 75 persen populasi harimau liar dunia. Dengan perubahan signifikan dalam pola spasial kemunculan harimau serta peningkatan penampakan harimau yang unik dari 2.461 pada tahun 2018, menjadi 3.080 pada tahun 2022, saat ini lebih dari tiga perempat populasi harimau ditemukan di dalam area-area yang dilindungi," kata pernyataan resmi tersebut.
"Berbagai cagar alam harimau telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, sedangkan sejumlah cagar alam menghadapi tantangan. Sekitar 35 persen dari cagar alam harimau sangat membutuhkan peningkatan langkah perlindungan, restorasi habitat, augmentasi ungulata (hewan berkuku), dan reintroduksi harimau selanjutnya," papar pernyataan itu.
Kementerian federal tersebut menekankan pentingnya pembangunan yang ramah lingkungan, meminimalkan dampak pertambangan, merehabilitasi situs pertambangan, mengintensifkan langkah pemberantasan perburuan liar, dan mengatasi konflik manusia-satwa liar guna melindungi populasi harimau.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi.
(XHTV)
