JUDUL: Kisah desa miskin di China barat daya yang alami perubahan dramatis
DATELINE: 30 Juli 2023
DURASI: 00:01:40
LOKASI: GUIYANG, China
KATEGORI: EKONOMI/LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Desa Haique
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): WEN ZHENGYOU, Pejabat Desa Haique, Guizhou
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): WEN ZHENGYOU, Pejabat Desa Haique, Guizhou
4. Berbagai cuplikan Guizhou
STORYLINE:
Di Pegunungan Wumeng yang berlokasi di Provinsi Guizhou, China barat daya, terdapat sebuah desa bernama Haique.
Desa itu terletak di antara bentang alam karst di Kota Bijie. Desa tersebut pernah dilanda erosi tanah yang parah, dengan tingkat tutupan hutan kurang dari lima persen. Pada 1980-an, sebanyak 168 rumah tangga di Desa Haique hidup dalam kemiskinan.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): WEN ZHENGYOU, Pejabat Desa Haique, Guizhou
"Pegunungan di dekat Desa Haique kami dahulu tandus, karena tanahnya tipis dan tidak subur. Pendapatan bersih per kapita tahunan hanya 33 yuan (1 yuan = Rp2.113) pada 1980-an."
Banyak hal mulai berubah pada 1988, ketika Bijie ditetapkan sebagai zona uji coba pengentasan kemiskinan. Penduduk desa membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk menanam sekitar 800 hektare pohon pinus di pegunungan batu yang tandus.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): WEN ZHENGYOU, Pejabat Desa Haique, Guizhou
"Pendapatan penduduk desa meningkat karena kami memiliki perkebunan hutan. Sekarang kami telah menanam pohon apel dan menanam berbagai tanaman herbal China di antaranya. Kami juga telah membangun rumah kaca untuk jamur yang dapat dimakan."
Desa Haique menjadi lambang pembangunan hijau di pedesaan China. Bukan hanya desa kecil itu yang mengalami transformasi luar biasa, tetapi seluruh Provinsi Guizhou juga telah mengalami perubahan dari pegunungan yang tandus tersebut.
Menurut biro kehutanan provinsi setempat, hingga akhir 2022, tingkat tutupan hutan Guizhou telah mencapai 62,81 persen, dengan luas hutan lebih dari 11 juta hektare.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guiyang, China
(XHTV)