Foto yang diabadikan pada 6 Juli 2023 ini menunjukkan sebuah robot produksi Tesla dalam ajang World Artificial Intelligence Conference (WAIC) 2023 di Shanghai, China timur. (Xinhua/Fang Zhe)
"Prognosis kami adalah usia antara 100 hingga 120 tahun dalam kurun waktu 50 tahun atau lebih, setidaknya di negara-negara maju," kata Ignat Kulkov, seorang peneliti di Malardalen University (MDU), kepada SVT.
STOCKHOLM, 30 Juli (Xinhua) -- Usia hidup manusia diperkirakan dapat meningkat hingga 120 tahun dalam beberapa dekade mendatang berkat teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pengetahuan yang diperoleh dari pandemi COVID-19, menurut laporan Swedish Television (SVT) pada Minggu (30/7).
"Prognosis kami adalah usia antara 100 hingga 120 tahun dalam kurun waktu 50 tahun atau lebih, setidaknya di negara-negara maju," kata Ignat Kulkov, seorang peneliti di Malardalen University (MDU), kepada SVT.
Pengunjung mengamati sebuah robot rehabilitasi anggota tubuh dalam ajang World Artificial Intelligence Conference (WAIC) 2023 di Shanghai, China timur, pada 6 Juli 2023. (Xinhua/Liu Ying)
Warga lanjut usia juga diperkirakan akan sama bugarnya dengan mereka yang berusia 40-an, sebagian besar berkat kemajuan teknologi yang pesat, kata Kulkov saat menjelaskan tentang temuan studi yang dilakukan dengan koleganya di sejumlah universitas di Finlandia, Prancis, dan Inggris dan telah diterbitkan di jurnal ilmiah Futures.
"Kian banyak orang akan memakai wearable device untuk mengetahui status kesehatan mereka. Perangkat ini akan terhubung dengan dokter dan rumah sakit," kata Kulkov, seraya menambahkan bahwa beberapa sensor ini akan berbentuk implan.
Perangkat semacam itu akan membuka jalan bagi para dokter untuk dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup pada tahap awal, dengan peningkatan kesehatan dan usia yang lebih panjang sebagai hasilnya, tuturnya.
Kemajuan di bidang-bidang lain juga akan berkontribusi pada hidup yang lebih panjang, menurut temuan para ilmuwan.
Pandemi COVID-19 telah memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang cara melacak virus dengan lebih efisien, sementara AI sudah digunakan untuk mendiagnosis penyakit lebih cepat dan mengembangkan pengobatan baru, kata Kulkov.
Pengobatan yang dipersonalisasi dan obat yang disesuaikan secara individu juga diperkirakan akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan, imbuhnya.
Orang-orang mengunjungi sebuah pameran teknologi pintar dalam ajang World Intelligence Congress (WIC) ketujuh di Tianjin, China utara, pada 18 Mei 2023. (Xinhua/Li Ran)
Namun, ada juga berbagai tantangan baru, kata Kulkov.
"Perubahan iklim akan memiliki pengaruh terbesar pada sistem perawatan kesehatan dan kehidupan kita, tidak hanya di masa depan tetapi juga saat ini," katanya. Selesai