JUDUL: Penanaman daun pandan kian populer di Hainan, China
DATELINE: 16 November 2022
DURASI: 00:02:05
LOKASI: WANNING, China
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): ZHAN SHUMIN, Pemilik Xinglong Nanyang Flavor, Wanning, Provinsi Hainan, China
2. Berbagai cuplikan tanaman pandan
3. Berbagai cuplikan kue pandan
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): NYONYA ZHU, Turis
5. Berbagai cuplikan tanaman pandan
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): WANG YOUPING, Warga Desa, Desa Qiaobei, Wanning
7. SOUNDBITE 4 (Bahasa Mandarin): CHU ZHONG, Akademi Ilmu Pertanian Tropis China
8. SOUNDBITE 5 (Bahasa Mandarin): CHEN DERAN, Wakil Direktur, Biro Revitalisasi Pedesaan Wanning
STORYLINE:
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): ZHAN SHUMIN, Pemilik Xinglong Nanyang Flavor, Wanning, Provinsi Hainan, China
"Ini adalah hidangan penutup khas Indonesia. Hidangan ini biasanya disantap dengan santan, es batu, dan gula. Ini adalah kue pandan tujuh lapis tradisional. Ini kue gulung pelangi pandan. Ini kue kristal pandan. Ini pangsit beras pandan. Ini favorit saya, kue gulung kelapa pandan, dengan parutan kelapa di dalamnya. Dan ini adalah pangsit beras ketan pandan. Biasanya kami menyiapkan sajian ini untuk festival penting atau sebagai ucapan selamat atas pembangunan rumah baru."
Pandan, tanaman tropis dengan daun beraroma khas yang digunakan untuk menambah cita rasa makanan di Asia Tenggara dan Asia Selatan, mulai diperkenalkan di Wanning, Provinsi Hainan, pada tahun 1950-an.
Sejak saat itu, hidangan penutup yang dibuat menggunakan daun pandan menjadi semakin populer.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): NYONYA ZHU, Turis
"Rasanya lezat. Saya datang kemari untuk mencicipi hidangan penutup. Saya belum pernah mencobanya sebelumnya. Menurut saya rasanya enak dan juga terlihat sangat menggugah selera."
Dengan dukungan teknis dan pembibitan dari departemen penelitian ilmiah setempat, jumlah petani lokal yang menanam pandan terus bertambah. Berkat tanaman ini, sejumlah keluarga yang dahulu tergolong miskin kini berhasil terbebas dari kemiskinan.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): WANG YOUPING, Warga Desa, Desa Qiaobei, Wanning
"Saya menanam 5 mu (0,3 hektare) pandan saat itu (tahun 2017). Dengan bantuan pemerintah daerah, kini luasnya bertambah menjadi sekitar 2 hektare. Saya dapat memperoleh 150.000 yuan (1 yuan = Rp2.207) per tahun dengan menanam pandan."
SOUNDBITE 4 (Bahasa Mandarin): CHU ZHONG, Akademi Ilmu Pertanian Tropis China
"Alasan mengapa industri pandan populer dalam beberapa tahun terakhir adalah, pertama, iklim di Hainan sesuai, dan kedua, tanaman itu dapat dibudidayakan di perkebunan vertikal."
SOUNDBITE 5 (Bahasa Mandarin): CHEN DERAN, Wakil Direktur, Biro Revitalisasi Pedesaan Wanning
"Kami akan terus menambah luas area penanaman, dan mengembangkan produk-produk unggulan dari daun pandan yang diproses secara intensif."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Wanning, China.
(XHTV)
