Qin Haiyang dari China berpose untuk foto setelah upacara penyerahan medali dalam final renang gaya dada (breaststroke) nomor 200 meter putra di Kejuaraan Akuatik Dunia di Fukuoka, Jepang, pada 28 Juli 2023. (Xinhua/Xu Chang)
Qin Haiyang dari China memecahkan rekor dunia di nomor 200 meter gaya dada dan menjadi perenang pertama yang menyapu bersih gelar juara di nomor 50 meter, 100 meter, dan 200 meter untuk gaya apa pun dalam satu kejuaraan dunia.
FUKUOKA, Jepang, 28 Juli (Xinhua) -- Perenang China Qin Haiyang meraih medali emas keempatnya di Kejuaraan Akuatik Dunia pada Jumat (28/7) setelah dirinya meraih kemenangan di nomor 200 meter gaya dada (breaststroke) dengan catatan rekor dunia baru.
Dia juga menjadi perenang pertama dalam sejarah yang menyapu bersih tiga medali emas renang gaya dada dalam satu kejuaraan dunia.
Atlet berusia 24 tahun itu mencatatkan keunggulan 0,97 detik atas juara bertahan dan pemegang rekor dunia Zac Stubblety-Cook dari Australia setelah 50 meter dan tidak tersusul hingga akhir.
Dia menjadi yang pertama menyentuh garis finis dengan catatan waktu 2 menit 5,48 detik, terpaut 0,47 detik dari rekor dunia sebelumnya yaitu 2 menit 5,95 detik yang dicetak oleh perenang asal Australia tersebut pada 19 Mei 2022.
Sebelum kemenangannya pada Jumat, Qin telah mengamankan kemenangan ganda di nomor 50 m dan 100 m gaya dada, serta nomor estafet 4x100 m gaya ganti campuran di kejuaraan dunia tersebut.
"Sebelum kompetisi, saya mengatakan bahwa target saya adalah menyabet tiga medali emas gaya dada," kata Qin.
"Saya tahu bahwa tidak ada yang pernah meraih hal ini, namun saya sangat percaya diri untuk memperjuangkannya. Saya sangat yakin untuk menjaga kepercayaan diri tersebut."
Qin Haiyang diwawancarai setelah final gaya dada nomor 200 meter putra di Kejuaraan Akuatik Dunia 2023 yang diadakan di Fukuoka, Jepang, pada 28 Juli 2023. (Xinhua/Xia Yifang)
Terlepas dari prestasinya yang mengukir sejarah, Qin tetap menunjukkan sikap rendah hati.
"Medali emas ini hanya akan menjadi beban jika Anda selalu berpikir bahwa Anda adalah seorang juara dunia. Saya akan menganggap setiap kompetisi sebagai awal yang baru dan tantangan baru karena para pesaing saya juga terus berkembang," katanya.
Lahir di Provinsi Hunan, China tengah, Qin pindah ke Shanghai bersama orang tuanya saat berusia sembilan tahun, dan mendapatkan pelatihan di sana, yang menjadi fondasi kuat bagi kesuksesannya di kemudian hari.
Qin melakukan debut Olimpiadenya di Tokyo, dengan mencatatkan waktu terbaik di nomor 200 meter gaya dada, namun kemudian didiskualifikasi.
Stubblety-Cook, yang memimpin di babak semifinal, berada di urutan kedua dengan catatan waktu 2 menit 06,40 detik, sementara Matt Fallon dari Amerika Serikat meraih perunggu dengan catatan waktu 2 menit 07,74 detik. Selesai