Foto yang diabadikan pada 11 Januari 2022 ini memperlihatkan pemandangan Banks Peninsula di Kota Akaroa, Selandia Baru. Musim panas biasanya menjadi musim puncak pariwisata di kota ini, tetapi tahun 2022 Akaroa tidak seramai dulu karena dampak COVID-19. (Xinhua/Guo Lei)
WELLINGTON, 20 Juli (Xinhua) -- Sekitar 89 persen warga Selandia Baru setuju bahwa pariwisata berdampak positif untuk Selandia Baru, naik dari 83 persen setahun yang lalu, menurut sebuah penelitian terbaru pada Rabu (19/7).
Penelitian tersebut menunjukkan adanya pengakuan yang kuat di antara warga Selandia Baru atas dampak positif pariwisata terhadap perekonomian, yaitu sebesar 92 persen.
Semakin sedikit warga Selandia Baru yang sekarang menganggap tingkat pariwisata di lingkungan mereka terlalu tinggi dibandingkan dengan November 2022, dan 37 persen penduduk Selandia Baru ingin melihat lebih banyak pariwisata di lingkungan mereka, kata Menteri Pariwisata Selandia Baru Peeni Henare.
"Masyarakat mengakui bahwa pariwisata menyediakan lapangan kerja dan juga dapat secara positif memengaruhi kesejahteraan sosial dan hubungan dengan budaya," papar Henare.
Sejumlah warga Selandia Baru meyakini bahwa ada dampak negatif dari pariwisata, terutama seputar hal-hal tertentu yang memengaruhi mereka seperti kemacetan lalu lintas dan dampak terhadap lingkungan.
Inisiatif seperti "Care for New Zealand" mempromosikan perilaku perjalanan yang bertanggung jawab dan aman serta secara aktif mendorong pengunjung internasional dan domestik untuk merasakan Selandia Baru dengan cara yang membuat semua orang aman, melindungi lingkungan, dan menghormati budaya, kata Henare. Selesai