Tim penyelamat melakukan operasi di sebuah terowongan yang terendam banjir di Kota Chongju, Provinsi Chungchong Utara, Korea Selatan, pada 16 Juli 2023. (Xinhua/NEWSIS)
Hujan lebat di Korea Selatan mengakibatkan 37 orang tewas, saat banjir, insiden rumah roboh, dan tanah longsor merenggut korban jiwa di berbagai pelosok negara itu.
SEOUL, 17 Juli (Xinhua) -- Jumlah korban tewas akibat hujan lebat selama sepekan terakhir di Korea Selatan (Korsel) naik menjadi 37 orang, sementara sembilan lainnya belum ditemukan, kata otoritas terkait pada Minggu (16/7).
Total 37 orang ditemukan tewas di Provinsi Gyeongsang Utara, Korsel bagian tenggara, dan Provinsi Chungcheong, Korsel bagian tengah, menurut kantor pusat penanggulangan bencana dan keselamatan setempat.
Peringatan hujan lebat dikeluarkan untuk provinsi-provinsi tersebut, dengan beberapa daerah di antaranya mencatat akumulasi curah hujan lebih dari 900 milimeter selama sepekan terakhir.
Sembilan orang masih belum ditemukan, termasuk delapan orang hilang di Provinsi Gyeongsang Utara.
Badan cuaca setempat memperkirakan adanya tambahan curah hujan hingga 250 milimeter sampai Selasa (18/7) di provinsi Jeolla, Chungcheong, dan Gyeongsang di Korsel bagian barat daya.
Seorang anggota tim penyelamat dan seekor anjing pelacak melakukan operasi di lokasi longsor di wilayah Yecheon, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, pada 16 Juli 2023. (Xinhua/NEWSIS)
Banjir, insiden rumah roboh, dan tanah longsor menambah jumlah korban jiwa di seluruh negara tersebut.
Sembilan mayat ditemukan dari kendaraan yang terjebak di terowongan bawah tanah yang terendam banjir di pusat kota Osong.
Total 8.852 orang dari 14 kota dan provinsi dievakuasi akibat kerusakan yang disebabkan oleh hujan.
Jumlah kerusakan fasilitas umum mencapai 215 kasus, termasuk di antaranya kasus lereng jalan runtuh, jalan rusak dan hancur, longsor dan banjir.
Kerusakan fasilitas pribadi tercatat 204 kasus, seperti rumah yang kebanjiran dan roboh, kendaraan terendam, perahu nelayan rusak, dan tembok hancur. Selesai