JUDUL: Obral musim panas Prancis hadapi omzet penjualan rendah pascakerusuhan
DATELINE: 13 Juli 2023
DURASI: 00:01:13
LOKASI: LYON, Prancis
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan toko-toko
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Prancis): MARLENE, Manajer toko pakaian
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Prancis): JEROME, Manajer toko
4. Berbagai cuplikan toko-toko
STORYLINE:
Obral musim panas, yang dimulai pada 28 Juni lalu di Prancis, menghadapi omzet penjualan yang rendah akibat pecahnya insiden kerusuhan di seluruh Prancis setelah polisi menembak mati seorang remaja berusia 17 tahun di Nanterre pada 27 Juni.
Menurut Kementerian Perekonomian Prancis, lebih dari 1.000 bisnis dirusak saat kerusuhan tersebut.
Aliansi Perdagangan (Trade Alliance) Prancis menyatakan bahwa omzet penjualan mengalami penurunan 2 poin persentase di wilayah Ile-de-France dalam beberapa hari pertama obral musim panas, yang merupakan periode penting bagi toko-toko di Prancis untuk mengobral barang-barang mereka dalam sebulan.
Di kota-kota yang paling terpengaruh, omzet pusat-pusat perbelanjaan turun signifikan, hingga minus 36 persen di Strasbourg, minus 17 persen di Marseille, dan minus 35 persen di Arras.
Lima hari pertama dari masa obral itu merupakan bagian yang sangat signifikan bagi omzet yang dicapai selama obral musim panas. Setidaknya 25 persen dari omzet penjualan dicapai selama lima hari pertama tersebut.
Atas permintaan para penjual, obral musim panas diperpanjang sepekan. Masa obral tersebut akan berakhir pada 1 Agustus. Selain perpanjangan masa obral, pemerintah pada pekan lalu membuka pintu untuk penangguhan dan pembatalan kontribusi sosial atau pajak bagi perusahaan yang terdampak kerusuhan.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Prancis): MARLENE, Manajer toko pakaian
"Tidak ada yang dapat menggantikan penjualan pada Sabtu pertama. Hari itu merupakan momen besar bagi kami. Ada dua musim obral dalam setahun, obral musim panas dan obral musim dingin. Kebijakan-kebijakan baru mungkin bisa sedikit membantu. Memang tidak akan menebus semua (kerugian), tetapi mungkin sedikit membantu."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Prancis): JEROME, Manajer toko
"Ada banyak pelanggan yang mengatakan kepada kami bahwa mereka melihat pusat kota ditutup dan mereka tidak ingin kota mereka menjadi seperti ini. Kami ingin mereka mengerti bahwa kami membutuhkan pelanggan kami. Ini menjadi seperti teriakan meminta bantuan."
Koresponden Xinhua melaporkan dari Lyon, Prancis.
(XHTV)