Pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) berpatroli di wilayah Lebanon, dekat pagar kawat berduri yang didirikan oleh Israel untuk menganeksasi sebagian Kota Ghajar, Lebanon, pada 12 Juli 2023. (Xinhua/Ali Hashisho)
BEIRUT, 13 Juli (Xinhua) -- Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) pada Kamis (13/7) memperingatkan eskalasi ketegangan yang berkembang cepat di perbatasan Lebanon-Israel, menurut laporan kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA).
"Ketegangan yang terjadi di perbatasan selama beberapa hari terakhir mengindikasikan bahwa berbagai peristiwa dapat berkembang dengan cepat," kata Wakil Direktur Kantor Media UNIFIL Candice Ardell.
Pejabat PBB tersebut mendesak Israel dan Lebanon untuk menghindari berbagai tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan, kata laporan itu.
Foto yang diabadikan pada 12 Juli 2023 ini memperlihatkan menara pengawas Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) yang menghadap ke arah Kota Ghajar di Lebanon yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. (Xinhua/Ali Hashisho)
Sebuah drone Israel pada Rabu (12/7) menyerang sejumlah anggota Hizbullah saat mereka mendirikan menara pengawas di pinggiran kota Yarine di perbatasan Lebanon selatan, mengakibatkan tiga anggotanya terluka, demikian dilaporkan situs berita Elnashra Lebanon.
Hizbullah kemudian menembak jatuh drone tersebut sebagai langkah balasan, kata laporan itu.
Ardell menegaskan bahwa UNIFIL telah menghubungi otoritas Israel dan Lebanon, saat pasukan penjaga perdamaian PBB terus memantau situasi di perbatasan kedua negara tersebut. Selesai