JUDUL: Kamboja pikat investasi aset tetap senilai 1,1 miliar dolar AS pada H1 2023
DATELINE: 11 Juli 2023
DURASI: 00:01:59
LOKASI: Phnom Penh
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Dewan Pembangunan Kamboja di Phnom Penh
2. Berbagai cuplikan bangunan bertingkat tinggi di Phnom Penh
3. Berbagai cuplikan pemandangan Phnom Penh dari udara
4. Berbagai cuplikan Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville
5. Berbagai cuplikan pekerja garmen berjalan keluar dari sebuah pabrik
6. Berbagai cuplikan penggilingan padi
STORYLINE:
Kamboja menarik sebanyak 113 proyek investasi aset tetap senilai 1,1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.083) pada paruh pertama (H1) 2023, menciptakan sekitar 122.000 lapangan kerja baru, menurut laporan Dewan Pembangunan Kamboja pada Selasa (11/7).
"Selama periode Januari-Juni tahun ini, China merupakan investor asing terbesar di Kamboja, menyumbang hampir dua pertiga dari total investasi ke negara tersebut," kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa negara kerajaan itu menyetujui proyek-proyek investasi senilai hampir 723 juta dolar AS dari China selama periode tersebut.
Laporan itu menambahkan bahwa investor asing lainnya yang masuk ke Kamboja berasal dari Vietnam, Seychelles, Thailand, Korea Selatan, Samoa, Amerika Serikat, Singapura, dan Swedia.
Proyek-proyek investasi tersebut berfokus pada industri manufaktur, pertanian, agroindustri, pariwisata, dan infrastruktur, kata laporan itu.
Wakil Sekretaris Negeri dan Juru Bicara Kementerian Perdagangan Kamboja Penn Sovicheat mengatakan bahwa perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), Perjanjian Perdagangan Bebas Kamboja-China (Cambodia-China Free Trade Agreement/CCFTA), dan undang-undang investasi Kamboja yang menguntungkan menjadi faktor penting untuk menarik lebih banyak investor asing ke Kamboja.
"Baik RCEP maupun CCFTA merupakan magnet untuk menarik investor asing ke Kamboja," ujarnya kepada Xinhua. "Investasi asing langsung, terutama dari China, sangat penting untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan Kamboja di era pascapandemi COVID-19."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Phnom Penh.
(XHTV)
