JENEWA, 11 Juli (Xinhua) -- China pada Senin (10/7) kembali mendesak Jepang untuk menghentikan rencananya membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut dalam Sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-53 yang sedang berlangsung.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Senin mengadopsi hasil Peninjauan Berkala Universal (Universal Periodic Review/UPR) Jepang. Berbicara dalam diskusi tentang hasil UPR Jepang, seorang diplomat China menegaskan bahwa China kembali mendesak Jepang untuk menghentikan rencana membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut.
Diplomat China tersebut mendesak Jepang untuk membuangnya dengan cara yang berbasis sains, aman dan transparan, serta bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) untuk dengan segera menerapkan mekanisme pemantauan internasional jangka panjang yang melibatkan negara-negara tetangga Jepang dan pemangku kepentingan lainnya.
Diplomat China itu mengungkapkan bahwa karena pertimbangan biaya ekonomi, Jepang mengabaikan kekhawatiran dan penentangan masyarakat internasional, dan pembuangan jutaan ton air Fukushima yang terkontaminasi nuklir ke laut secara terus-menerus dalam 30 tahun mendatang sama dengan memperlakukan Samudra Pasifik seperti "saluran pembuangan".
Diproduksi oleh Xinhua Global Service