China dan Maroko menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait kerja sama pertanian usai pertemuan para pejabat pertanian di Rabat, Maroko, pada 4 Juli 2023. (Xinhua/Huo Jing)
RABAT, 4 Juli (Xinhua) -- China dan Maroko pada Selasa (4/7) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk meningkatkan kerja sama pertanian bilateral.
MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Tang Renjian bersama Menteri Pertanian, Perikanan Maritim, Pembangunan Pedesaan, Air, dan Hutan Maroko Mohamed Sadiki.
Di bawah MoU tersebut, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang penangkapan ikan di perairan jauh (distant-water fishing), teknologi pengolahan produk akuatik, pertanian organik, digitalisasi pertanian, teknik irigasi, dan pengelolaan air.
Tang memuji kerja sama yang bermanfaat antara China dan Maroko dalam bidang budi daya varietas sayuran, teknologi budi daya, penelitian dan pengembangan obat dan vaksin hewan, karena kedua negara memiliki kesamaan dan saling melengkapi yang kuat di bidang pertanian.
Tang Renjian (kiri), Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China, berjabat tangan dengan Mohamed Sadiki, Menteri Pertanian, Perikanan Maritim, Pembangunan Pedesaan, Air, dan Hutan Maroko, setelah mereka menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait kerja sama pertanian, di Rabat, Maroko, pada 4 Juli 2023. (Xinhua/Huo Jing)
Dia mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan Maroko untuk memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit hewan, pertanian hemat air pada lahan kering, konservasi sumber daya perikanan laut, serta perlindungan dan pemanfaatan warisan pertanian.
Sementara itu, Sadiki mengucapkan selamat kepada Qu Dongyu, yang berasal dari China, atas terpilihnya kembali Qu sebagai direktur jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Menteri Maroko tersebut menyampaikan introduksi mendetail tentang situasi pertanian dan strategi pembangunan negaranya kepada para tamu dari China, sembari menyatakan kesediaan untuk memanfaatkan penandatanganan MoU ini sebagai kesempatan guna meningkatkan level kerja sama pertanian China-Maroko.
Pertanian memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional Maroko mengingat sektor itu mencakup lebih dari 15 persen dari total output ekonomi negara tersebut dan sektor pertanian mempekerjakan sekitar 40 persen tenaga kerja Maroko. China merupakan pemasok teh hijau terbesar untuk Maroko, yang menjadi tujuan ekspor teh terbesar kedua China. Selesai
