Seorang pedagang menjual tomat di sebuah pasar di Amritsar, Negara Bagian Punjab, India utara, pada 13 September 2022. (Xinhua/Str)
Kementerian Urusan Konsumen, Pangan, dan Distribusi Publik India mengumumkan pekan retas (hackathon) Tomato Grand Challenge (TGC) yang bertujuan untuk mengatasi ketersediaan dan keterjangkauan tomat bagi konsumen serta memastikan nilai yang adil bagi petani tomat.
NEW DELHI, 3 Juli (Xinhua) -- Pemerintah India meminta saran masyarakat dalam upaya untuk meredam lonjakan harga tomat di negara di Asia Selatan itu.
Langkah ini dilakukan di saat harga tomat mencapai 1 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.000) lebih per kg. Tomat, bahan penting dalam masakan India, sebelumnya dijual dengan harga 1 dolar AS per 4 kg di negara itu.
Kementerian Urusan Konsumen, Pangan, dan Distribusi Publik India mengumumkan pekan retas (hackathon) Tomato Grand Challenge (TGC) yang bertujuan untuk mengatasi ketersediaan dan keterjangkauan tomat bagi konsumen serta memastikan nilai yang adil bagi petani tomat.
Peserta TGC diundang untuk berpartisipasi melalui dua jalur.
Jalur pertama ditujukan untuk mahasiswa, akademisi penelitian, dan anggota fakultas, sementara jalur kedua ditujukan untuk individu industri, perusahaan rintisan (start-up) India, Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM), serta profesional Kemitraan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Partnership/LLP).
Menurut kementerian itu, TGC mengundang gagasan inovatif di seluruh rantai nilai tomat dan ide-ide pemenang akan dievaluasi, dikembangkan menjadi prototipe, dan diimplementasikan dalam skala besar.
Seorang pedagang menjual tomat di sebuah pasar di Amritsar, Negara Bagian Punjab, India utara, pada 13 September 2022. (Xinhua/Str)
Melalui tantangan ini, pemerintah juga berupaya mengatasi fluktuasi harga yang disebabkan oleh variasi musiman, gangguan rantai pasokan, kondisi cuaca buruk, dan surplus produksi lokal.
"Siklus musim tanam dan panen serta variasi di seluruh wilayah terutama bertanggung jawab atas harga tomat musiman," kata kementerian itu.
"Terlepas dari harga normal musiman, gangguan rantai pasokan sementara dan kerusakan tanaman akibat kondisi cuaca buruk, dan sebagainya sering menyebabkan lonjakan harga tiba-tiba."
Meroketnya harga tomat terjadi bulan lalu.
Menurut para ahli, dengan datangnya musim panen Juli-November, harga tomat kemungkinan besar akan turun.
Pemerintah India sebelumnya meminta saran masyarakat untuk meredam kenaikan harga bawang. Pemerintah kemudian menerima 13 gagasan mengenai nilai tambah dan pengendalian harga bawang. Selesai