SHANGHAI, 29 Juni (Xinhua) -- Raksasa kimia Jerman BASF meresmikan perluasan Innovation Campus Shanghai di China pada Rabu (28/6), yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan inovasinya dan meningkatkan dukungan bagi para pelanggannya di China dan di seluruh kawasan Asia Pasifik.
Innovation Campus Shanghai, yang dibuka pada 2012, merupakan lokasi penelitian dan pengembangan (litbang) terbesar BASF di Asia. Perusahaan ini menyelesaikan satu ekspansi pada 2015 dan ekspansi lainnya pada 2019, meningkatkan perannya sebagai pusat inovasi untuk BASF dan mitranya di kawasan tersebut. Hingga saat ini, perusahaan itu menginvestasikan total 280 juta euro (1 euro = Rp16.339) di Innovation Campus Shanghai sejak 2012.
Ekspansi terbaru ini mencakup dua gedung litbang, dengan tempat fasilitas dan laboratorium baru akan digunakan untuk memajukan sejumlah proyek penelitian kimia dan menciptakan berbagai solusi berkelanjutan baru.
Dengan investasi berkelanjutan dalam bidang litbang, BASF berkomitmen untuk memperkuat kemampuan lokal dan kerja sama dengan para pelanggannya dalam hal inovasi, terutama di sektor-sektor yang tumbuh dengan cepat seperti mobil listrik, manufaktur canggih, dan energi terbarukan, menurut Jeffrey Lou, presiden sekaligus chairman BASF China Raya.
Detlef Kratz, presiden grup penelitian di BASF, dalam wawancara dengan Xinhua mengatakan bahwa melalui perluasan Innovation Campus Shanghai BASF, perusahaan tersebut dapat merespons lebih cepat terhadap kebutuhan dan permintaan yang berkembang di pasar China.
Sebagai salah satu pasar paling dinamis, tingkat kebutuhan pelanggan China sangat tinggi, ujarnya. "Jadi, kami harus siap sedia dan merespons dengan cepat."
Saat ini, sekitar 10 persen dari sekitar 10.000 karyawan litbang BASF bekerja di China Raya, termasuk mereka yang bekerja di Innovation Campus Shanghai.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service