Sejumlah pengungsi Suriah terlihat di kamp pengungsi Zaatari di Yordania pada 2 Agustus 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Menurut laporan UNHCR, kawasan Asia menempati urutan teratas dalam daftar perkiraan kebutuhan pengungsi untuk 2024, dengan hampir 730.000 pengungsi membutuhkan dukungan pemukiman kembali.
JENEWA, 26 Juni (Xinhua) -- Lebih dari 2,4 juta pengungsi secara global akan membutuhkan pemukiman kembali pada 2024, meningkat 20 persen dibandingkan pada 2023, demikian disampaikan oleh Badan Pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) pada Senin (26/6).
Menurut laporan Proyeksi Penilaian Kebutuhan Pemukiman Kembali Global (Projected Global Resettlement Needs Assessment) untuk 2024, kawasan Asia menempati urutan teratas dalam daftar perkiraan kebutuhan pengungsi untuk 2024, dengan hampir 730.000 pengungsi membutuhkan dukungan pemukiman kembali. Angka tersebut mewakili 30 persen dari kebutuhan global.
Laporan itu mengatakan bahwa dengan krisis berkepanjangan di Suriah yang memasuki tahun ke-13 dan tetap menjadi situasi pengungsi paling parah, para pengungsi Suriah terus memiliki kebutuhan pemukiman kembali tertinggi selama delapan tahun berturut-turut.
Sejumlah anak laki-laki bermain dengan ban bekas di sebuah kamp pengungsi pada Hari Pengungsi Sedunia di Islamabad, Pakistan, pada 20 Juni 2023. (Xinhua/Ahmad Kamal)
Sementara itu, para pengungsi dari Afghanistan diperkirakan menempati urutan kedua dalam hal kebutuhan pemukiman kembali, diikuti oleh pengungsi dari Sudan Selatan, Myanmar, dan Republik Demokratik Kongo.
Pada 2022, dari sekitar 116.000 permohonan, hanya 58.457 pengungsi yang dapat mengikuti program pemukiman kembali, menurut UNHCR.
UNHCR mengatakan bahwa pemukiman kembali memberikan harapan dan perlindungan bagi para pengungsi yang menghadapi risiko ekstrim, dengan menawarkan solusi berjangka panjang seraya mengurangi tekanan terhadap negara tuan rumah.
Anak-anak pengungsi Suriah mengerjakan tugas di Sekolah Resmi Kamal Jumblatt di Mukhtara, Lebanon, pada 14 April 2022. (Xinhua/Liu Zongya)
"Kami sedang menyaksikan peningkatan jumlah pengungsi mengkhawatirkan yang membutuhkan pemukiman kembali pada 2024. Pemukiman kembali tetap menjadi hal yang sangat krusial bagi mereka yang paling berisiko dan memiliki kebutuhan khusus," kata Komisaris Tinggi Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi. Selesai