Para petani memasukkan mangga yang baru dipanen ke dalam keranjang di Chapainawabganj, Bangladesh, pada 6 Juni 2023. (Xinhua)
Dengan metode pembungkusan buah dari China sebagai alternatif yang efektif untuk menggantikan pemakaian pestisida kimia, para petani mangga di Bangladesh dapat menghasilkan buah organik dan menikmati panen yang melimpah.
DHAKA, 23 Juni (Xinhua) -- Mangga sedang tumbuh subur di seluruh Bangladesh saat ini, tetapi Chapainawabganj adalah distrik penghasil mangga utama di negara itu. Distrik tersebut bahkan dikenal luas dengan julukan "Ibu Kota Mangga" di Bangladesh.
Dalam beberapa tahun terakhir, Chapainawabganj juga terkenal karena memproduksi mangga berkualitas tinggi dan bebas bahan kimia dengan menggunakan metode dari China.
Para petani mangga lokal mengatakan bahwa kondisi cuaca yang mendukung dan penggunaan metode China membantu menghasilkan produksi yang melimpah. Metode pembungkusan buah dari China mulai populer di kalangan petani mangga sebagai alternatif yang efektif untuk menggantikan pemakaian pestisida kimia.
Foto yang diabadikan pada tanggal 6 Juni 2023 ini memperlihatkan sebuah perkebunan mangga di Chapainawabganj, Bangladesh. (Xinhua)
Yakub Ali Milon, seorang pedagang mangga, mengungkapkan bahwa mereka harus mengimpor pembungkus buah tersebut dari China.
"Mangga yang kami uji (menggunakan pembungkus ini) memiliki kualitas yang lebih baik. Serangga tidak dapat menyerang buah karena pembungkus ini," kata pedagang tersebut, seraya menambahkan bahwa dengan menggunakan pembungkus itu, mereka tidak perlu lagi menggunakan pestisida.
Berkat adanya pembungkus dari China itu, dia mengaku mereka dapat menyediakan mangga organik kepada pembeli meskipun harga pembungkus itu sedikit lebih mahal.
Seorang petani memanen mangga di Chapainawabganj, Bangladesh, pada 6 Juni 2023. (Xinhua)
Kini, saat mangga yang melimpah mulai menggelayuti ranting-ranting pohon dan memenuhi seluruh kawasan dengan aroma mangga, pasar-pasar buah di Distrik Chapainawabganj dan tempat-tempat lainnya mulai dipenuhi oleh para pencinta buah beraroma segar itu, begitu pula para pengekspor dan pedagang. Sementara itu truk-truk yang mengangkut hasil panen musim panas ini sudah mulai menjangkau daerah-daerah lain di negara Asia Selatan tersebut dan kawasan sekitarnya.
Para pekerja seperti Ariful Islam, seorang petani dan pedagang mangga lokal, sibuk mengemas mangga-mangga "bergaya China" ke dalam keranjang-keranjang bambu untuk dibawa ke bazar menggunakan gerobak sepeda.
Foto yang diabadikan pada 6 Juni 2023 ini menunjukkan keranjang-keranjang berisi mangga di sebuah pasar grosir di Chapainawabganj, Bangladesh. (Xinhua)
"Pada musim mangga ini, saya bekerja selama tiga sampai empat bulan untuk mendapatkan penghasilan setahun, dan saya memiliki 10 pekerja lain yang bekerja di sini," kata Islam kepada Xinhua baru-baru ini di pasar mangga Kansat di Chapainawabganj, yang merupakan pasar mangga terbesar di Bangladesh.
Di Chapainawabganj saja, Departemen Penyuluhan Pertanian Bangladesh mengatakan bahwa pada tahun ini mangga telah dibudidayakan di lahan seluas 37.000 hektare, dengan target produksi sebesar 400.000 ton.
Para petani mangga dan otoritas pertanian memperkirakan nilai penjualan buah yang menggugah selera itu akan mencapai sekitar 80 miliar taka (1 taka Bangladesh = Rp136) pada musim mangga tahun ini yang berlangsung dari Mei hingga Agustus. Selesai