Seorang anak laki-laki terlihat di sebuah kios di Beirut, Lebanon, pada 4 September 2021. (Xinhua/Bilal Jawich)
BEIRUT, 20 Juni (Xinhua) -- Lebih dari 10 persen keluarga di Lebanon terpaksa mengirim anak-anak mereka, yang beberapa bahkan masih berusia enam tahun, untuk bekerja demi dapat bertahan di tengah krisis sosial ekonomi di negara tersebut, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (20/6) oleh Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
"Krisis yang semakin parah yang dihadapi anak-anak di Lebanon menciptakan situasi yang amat berat, menghancurkan semangat mereka, merusak kesehatan mental mereka, dan mengancam memupuskan harapan mereka akan masa depan yang lebih baik," tutur Edouard Beigbeder, perwakilan UNICEF di Lebanon, seperti dikutip oleh laporan tersebut.
Anak-anak berpose untuk difoto di sebuah gang di kamp pengungsi Mar Elias di Beirut, Lebanon, pada 23 Mei 2022. (Xinhua/Liu Zongya)
Selain isu pekerja anak, 15 persen rumah tangga di Lebanon berhenti menyekolahkan anak-anak mereka, meningkat dari angka 10 persen yang tercatat tahun lalu. Sekitar 52 persen rumah tangga mengurangi pengeluaran untuk pendidikan, melonjak dibandingkan 38 persen pada tahun lalu, menurut laporan tersebut.
Kemiskinan dan ketegangan yang meningkat juga sangat membebani kesehatan mental anak-anak di Lebanon, karena hampir separuh dari wali mereka mengatakan bahwa anak-anak mereka "sangat sedih atau merasa tertekan setiap pekan."
Anak-anak bermain di kamp pengungsi Mar Elias di Beirut, Lebanon, pada 23 Mei 2022. (Xinhua/Liu Zongya)
UNICEF mendesak pemerintah Lebanon untuk berinvestasi dalam sektor pendidikan guna memastikan semua anak, terutama yang paling rentan, mendapatkan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
"Meningkatkan investasi dalam layanan-layanan yang penting bagi anak-anak, mencakup pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang krusial, akan membantu mengurangi dampak krisis, memastikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup generasi mendatang, serta berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi," kata Beigbeder. Selesai