JUDUL: Mengunjungi kebun botani di tengah gurun terbesar di China
DATELINE: 17 Juni 2023
DURASI: 00:01:43
LOKASI: URUMQI, China
KATEGORI: MASYARAKAT/LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. STANDUP (Bahasa Inggris): GOU LIFENG, Koresponden Xinhua
2. Berbagai cuplikan Kebun Botani Tazhong
3. SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): CHANG QING, Insinyur senior di Institut Ekologi dan Geografi Xinjiang (Xinjiang Institute of Ecology and Geography), Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS)
4. Berbagai cuplikan Kebun Botani Tazhong
STORYLINE:
STANDUP (Bahasa Inggris): GOU LIFENG, Koresponden Xinhua
"Tebak di mana saya saat ini? Di sebuah resor liburan? Bukan! Saya berada di tengah Gurun Taklimakan, gurun pasir bergerak terbesar kedua di dunia. Gurun ini juga dikenal sebagai 'lautan kematian'. Ini adalah Kebun Botani Tazhong."
Kebun botani yang terletak di Xinjiang, China, ini menjadi rumah bagi lebih dari 230 spesies vegetasi.
Melalui upaya tanpa henti, para peneliti telah menemukan metode irigasi baru dan tanaman ideal untuk menumbuhkan vegetasi.
Tanaman-tanaman yang dipilih di tempat ini sering digunakan untuk membangun penahan angin (shelterbelt) di sepanjang jalan raya gurun di daerah tersebut.
SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): CHANG QING, Insinyur senior di Institut Ekologi dan Geografi Xinjiang (Xinjiang Institute of Ecology and Geography), Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS)
"Ini adalah Calligonum mongolicum, salah satu dari tiga tanaman utama yang ditanam di sepanjang jalanan gurun untuk mencegah erosi angin dan memperbaiki bukit pasir. Tanaman ini memiliki akar horizontal besar yang toleran terhadap penguburan pasir. Jadi, kami menggunakannya untuk membentuk penghalang pertama guna melindungi jalan dari perambahan pasir. Dua spesies lainnya adalah tamariska dan saksaul (Haloxylon ammodendron). Saksaul memiliki toleransi yang cukup besar terhadap garam dan kekeringan. Satu pohon dewasa dapat bertahan hidup tanpa pengairan selama satu atau dua bulan. Dan tamariska merupakan tanaman mesofit yang dapat menoleransi kekeringan maupun banjir."
Selama 20 tahun terakhir, tanaman-tanaman yang dibudidayakan di Kebun Botani Tazhong tidak hanya digunakan dalam perlindungan ekologis di Xinjiang, tetapi juga diperkenalkan ke negara-negara Afrika dan Asia Tengah untuk pengendalian penggurunan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Urumqi, China.
(XHTV)