JUDUL: Kasus COVID-19 meningkat, Malaysia amankan pasokan vaksin Sinovac
DATELINE: 12 November 2022
DURASI: 00:03:15
LOKASI: Kuala Lumpur
KATEGORI: MASYARAKAT/KESEHATAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan bendera nasional Malaysia
2. Berbagai cuplikan logo Pharmaniaga dan vaksin COVID-19 Sinovac di gudang penyimpanan
3. Berbagai cuplikan produksi vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung (disediakan oleh Pharmaniaga)
4. Berbagai cuplikan orang-orang menerima suntikan vaksin COVID-19 Sinovac
5. Berbagai cuplikan ambulans di jalan
6. Berbagai cuplikan iklan layanan masyarakat yang berkaitan dengan COVID-19 di Kuala Lumpur
7. Berbagai cuplikan orang-orang menjalani tes usap (swab) COVID-19 dan praktisi medis saat bekerja
STORYLINE:
Malaysia mengamankan pasokan vaksin COVID-19 Sinovac buatan China yang cukup untuk memenuhi permintaan di dalam negeri, demikian disampaikan oleh perusahaan farmasi Malaysia Pharmaniaga pada Jumat (11/11).
Vaksin tersebut akan digunakan untuk orang dewasa dan anak-anak serta sebagai dosis penguat (booster) tambahan bagi orang dewasa di rumah sakit dan klinik swasta di seluruh penjuru negeri, kata perusahaan itu dalam pernyataannya.
Direktur pelaksana Pharmaniaga Zulkarnain Md Eusope menyadari adanya kekhawatiran terkait peningkatan kasus baru COVID-19 di negara itu dan mendesak masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dan dosis booster, dengan tingkat inokulasi dosis booster lebih rendah daripada suntikan vaksin dosis pertama dan kedua.
"Hingga Oktober 2022, hanya 49 persen warga Malaysia yang menerima dosis booster vaksin COVID-19," katanya, seraya menambahkan bahwa Pharmaniaga bekerja sama dengan sebuah perusahaan penyedia layanan kesehatan guna memastikan vaksin tersebut tersedia di 50 rumah sakit dan klinik swasta terpilih.
Vaksin COVID-19 Sinovac menjadi bagian penting dalam upaya negara itu untuk memerangi pandemi COVID-19. Vaksin buatan China lainnya yang digunakan secara luas di Malaysia mencakup vaksin COVID-19 Sinopharm dan vaksin COVID-19 CanSino.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur.
(XHTV)