Sejumlah pengunjung membeli produk di stan Nepal dalam Pameran Industri Budaya Internasional China (Shenzhen) ke-19 di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Juni 2023. (Xinhua/Liang Xu)
SHENZHEN, 12 Juni (Xinhua) -- Karpet persia dari Iran, kopi dari Indonesia, dan batu giok dari Pakistan merupakan beberapa produk budaya dari negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road/B&R) yang memikat para pengunjung dalam Pameran Industri Budaya Internasional (International Cultural Industries Fair/ICIF) China (Shenzhen) yang baru saja berakhir.
Pertama diadakan pada 2004 di pusat teknologi Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan, acara tersebut sudah lama dianggap sebagai platform penting untuk mendorong pengembangan dan keterlibatan global industri budaya China.
Pameran yang digelar tahun ini sukses menarik lebih dari 300 peserta pameran dari 50 negara dan kawasan untuk berpartisipasi dalam beragam kegiatan daring dan luring. Berbagai produk budaya B&R dipamerkan dalam acara tersebut.
Serangkaian acara budaya internasional yang digelar dalam pameran itu juga menarik 20.000 lebih pengunjung profesional dari 100 lebih negara dan kawasan.
Paviliun Budaya dan Kreatif Eropa memulai debutnya di "Area Pameran Internasional Sabuk dan Jalur Sutra" dalam acara tersebut, menampilkan karya seni dari sejumlah desainer Prancis, seni digital Belgia, dan berbagai desain kreatif internasional lainnya.
Anne-Marie Sargueil, Presiden Institut Desain Perancis, mengungkapkan antusiasmenya untuk berpartisipasi dalam ICIF untuk pertama kalinya. Sargueil memuji Shenzhen, sebuah pusat inovasi dan vitalitas yang dikenal luas, serta memuji transformasi China dari "Made in China" menjadi "Created in China".
Sargueil percaya bahwa desain dapat berperan sebagai jembatan untuk mendorong dialog tentang nilai desain antara China dan Prancis, menginspirasi kreativitas, serta mengembangkan sebuah dunia yang terinspirasi dari kepedulian humanistik.
Peserta pameran asal Iran, Mahdi Olyaei, berpartisipasi dalam pameran tersebut untuk kedua kalinya, membawa karpet Persia, lukisan karpet, dan safron Iran yang terkenal.
"Saya berharap dapat lebih sering berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran budaya dengan China. Saya membawa produk-produk kami ke China dan berharap lebih banyak pengunjung dan konsumen China mengetahui tentang produk sastra dan seni Iran," katanya.
Joseph, pemuda Nigeria yang berkecimpung di industri tekstil, datang ke China untuk kali pertama sebagai pembeli di ajang ICIF. Dia berharap dapat menemukan mitra produsen kain di China dan menjelajahi pasar internasional bersama mitra China melalui kerja sama dalam penelitian dan pengembangan teknologi.
"Dalam hal desain dan teknologi kain, China memiliki salah satu teknologi tercanggih di dunia," kata Joseph.
Joseph pun berencana untuk membawa produk-produk budaya China ke negaranya, menyatakan keyakinannya bahwa produk China akan menjadi sangat populer di Nigeria. Selesai