Orang-orang menghadiri sebuah acara penyalaan lilin untuk memperingati satu tahun penembakan massal di sekolah di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, pada 24 Mei 2023. (Xinhua/Wu Xiaoling)
Mulai 2018, berbagai insiden kekerasan mulai meningkat, dan pada 2022 terdapat lebih banyak kasus penembakan di sekolah, yaitu 46 kasus, dibandingkan dengan tahun mana pun sejak setidaknya 1999.
NEW YORK CITY, 8 Juni (Xinhua) -- Kekerasan di sekolah-sekolah Amerika Serikat (AS) telah meningkat sejak para siswa kembali belajar di kelas pascapandemi COVID-19, sementara pimpinan sekolah dan pakar di seluruh negeri melaporkan jumlah senjata api yang belum pernah tercatat sebelumnya di sekolah dan meningkatnya ancaman, menurut laporan The Washington Post pada Rabu (7/6).
Kasus terkini adalah seorang ayah muda dan anak laki-lakinya yang berusia remaja yang tewas pada Selasa (6/6) ketika seorang pria bersenjata api melakukan aksi penembakan di tengah upacara kelulusan sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Virginia.
Shawn Jackson (18), dan sang ayah Renzo Smith (36), tewas dalam serangan tersebut, yang juga menyebabkan sedikitnya lima orang lainnya terluka di kampus Monroe Park Virginia Commonwealth University.
"Negara ini mengalami rata-rata 11 kasus penembakan di sekolah dalam setahun hingga 2017," ungkap laporan itu. "Mulai 2018, insiden kekerasan semakin meningkat, dan pada 2022 terdapat lebih banyak kasus penembakan di sekolah, yakni 46 kasus, dibandingkan tahun mana pun sejak setidaknya 1999."
Terdapat 380 kasus penembakan di sekolah di AS sejak insiden Columbine High pada 1999 di Columbine, Colorado, yang menyebabkan 12 siswa dan satu guru tewas, tambah laporan itu. Selesai