Foto dari udara yang diabadikan pada 5 Juni 2023 ini menunjukkan lokasi pembangunan Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet, jalan bebas hambatan kedua yang diinvestasikan oleh China di Kamboja, tepatnya di Provinsi Kandal. Kamboja pada Rabu (7/6) memulai pembangunan jalan bebas hambatan kedua hasil investasi China yang menghubungkan ibu kota Phnom Penh dengan Kota Bavet di Provinsi Svay Rieng di perbatasan dengan Vietnam. (Xinhua/Ly Lay)
"Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet merupakan hasil lainnya dari kerja sama antara Kamboja dan China di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra," kata Perdana Menteri Samdech Techo Hun Sen. "Jalan tol ini akan mendorong pertumbuhan investasi, perdagangan, pariwisata, dan transportasi lintas perbatasan antara Kamboja dan Vietnam."
KANDAL, Kamboja, 8 Juni (Xinhua) -- Kamboja pada Rabu (7/6) memulai pembangunan jalan bebas hambatan kedua yang diinvestasikan oleh China. Jalan itu akan menghubungkan ibu kota Phnom Penh dengan Kota Bavet di Provinsi Svay Rieng di perbatasan dengan Vietnam.
Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen dan Duta Besar China untuk Kamboja Wang Wentian memimpin upacara peletakan batu pertama di Provinsi Kandal, Kamboja, yang dihadiri oleh sekitar 5.000 orang.
Diinvestasikan oleh China Road and Bridge Corporation dengan nilai 1,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.875), proyek jalan bebas hambatan sepanjang 135,1 km tersebut akan dibangun dengan model bangun-guna-serah (Build-Operate-Transfer/BOT) dengan periode operasional 50 tahun.
Proyek jalan bebas hambatan empat jalur itu diperkirakan akan rampung dalam kurun waktu empat tahun.
Saat berpidato dalam upacara tersebut, Hun Sen mengatakan bahwa jalan bebas hambatan itu memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor pariwisata. Hun Sen pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada China karena telah berinvestasi dalam proyek-proyek jalan bebas hambatan di Kamboja.
Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen berpidato dalam upacara peletakan batu pertama Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet, jalan bebas hambatan kedua yang diinvestasikan oleh China di Kamboja, di Provinsi Kandal, Kamboja, pada 7 Juni 2023. (Xinhua/Ly Lay)
"Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet merupakan hasil lainnya dari kerja sama antara Kamboja dan China di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra," kata Perdana Menteri Samdech Techo Hun Sen. "Jalan tol ini akan mendorong pertumbuhan investasi, perdagangan, pariwisata, dan transportasi lintas perbatasan antara Kamboja dan Vietnam."
Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet juga akan menjadi pendorong utama dalam hal pertumbuhan ekonomi bagi Kamboja, tutur Hun Sen, seraya menambahkan bahwa bepergian menggunakan jalan bebas hambatan dapat menghemat waktu dan uang.
Sementara itu, Wang mengatakan bahwa tahun 2023 menandai 65 tahun hubungan diplomatik antara China dan Kamboja serta peringatan 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.
Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen (kanan, depan) dan Duta Besar China untuk Kamboja Wang Wentian (kiri, depan) menghadiri upacara peletakan batu pertama Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet, jalan bebas hambatan kedua yang diinvestasikan oleh China di Kamboja, di Provinsi Kandal, Kamboja, pada 7 Juni 2023. (Xinhua/Ly Lay)
Proyek Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Bavet ini tidak hanya merupakan simbol persahabatan dan kerja sama antara China dan Kamboja, tetapi juga merupakan hasil dari keselarasan yang baik antara Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dengan Strategi Segi Empat (Rectangular Strategy) Kamboja, papar Wang.
China Road and Bridge Corporation juga merupakan perusahaan pengembang untuk Jalan Bebas Hambatan Phnom Penh-Sihanoukville sepanjang 187 km, yang telah beroperasi sejak Oktober tahun lalu. Selesai