JUDUL: Teknologi China dukung bisnis ternak lebah warga Pakistan
DATELINE: 6 Juni 2023
DURASI: 00:02:15
LOKASI: Islamabad
KATEGORI: TEKNOLOGI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Distrik Chakwal timur, Pakistan
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): ALI RAZA, Mahasiswa Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): MUHAMMAD ASIF AZIZ, Lektor Kepala Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi
4. Berbagai cuplikan peneliti pengembangbiakan lebah Pakistan
5. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): MUHAMMAD ASIF AZIZ, Lektor Kepala Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi
6. Berbagai cuplikan peternak lebah Pakistan
STORYLINE:
Di Distrik Chakwal timur, Pakistan, teknologi China telah membantu penduduk setempat dalam mengembangkan bisnis peternakan lebah.
Sebuah tim di Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi telah berupaya untuk memperkenalkan metode China dalam memproduksi royal jelly di sarang lebah madu guna menjadikan peternakan lebah sebuah bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat setempat, serta menciptakan peluang baru untuk mengekspor madu ke pasar internasional.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): ALI RAZA, Mahasiswa Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi
"Ini lebah ratu, dia memiliki perut yang besar dan terbang mengelilingi semua sel, di sekeliling sarang. Sarang royal jelly terdiri dari sel ratu, yaitu sel ratu plastik, sel ratu plastik China."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): MUHAMMAD ASIF AZIZ, Lektor Kepala Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi
"Dulu, para peternak lebah mengira royal jelly hanya dapat dihasilkan di koloni yang tidak memiliki ratu. Jadi, ketika koloni tidak memiliki ratu, populasi lebah menjadi berkurang. Perbedaan dalam teknologi China adalah royal jelly dapat diproduksi di koloni yang memiliki ratu dengan penggunaan sel plastik, dan kami melakukan uji coba untuk metode ini, dan upaya kami berhasil tahun lalu."
Pada 2021, Aziz mengikuti kursus pelatihan daring mengenai pembiakan dan produksi lebah yang disponsori oleh perusahaan China di bawah kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): MUHAMMAD ASIF AZIZ, Lektor Kepala Universitas Pertanian Lahan Kering Rawalpindi
"Dalam pelatihan itu, ada kuliah tentang produksi royal jelly. Kami berada di tahap awal dan China berada di puncak. Mereka juga akan memiliki ratu penghasil royal jelly yang tinggi dan telah mengembangkan semua metode untuk produksi royal jelly dalam skala komersial.
Lebah-lebah kini lebih kuat. Lebah ratu ada di sarangnya. Dan populasi menjadi kuat. Kami bisa memperoleh lebih banyak royal jelly, dan juga di akhir musim, kami dapat memperoleh lebih banyak madu dari sarang ini. Jelas, ini adalah peluang cerah bagi peternak lebah untuk mendapatkan manfaat dari teknologi ini."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Islamabad.
(XHTV)