Orang-orang berjalan melewati papan informasi pengunjung yang ditulis dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Mandarin di dekat Colosseum di Roma, Italia, pada 26 Maret 2023. (Xinhua/Jin Mamengni)
Institut Statistik Nasional (ISTAT) Italia mengatakan dalam laporannya yang berjudul "Prospek Ekonomi Italia pada 2023-2024" (Prospects for the Italian Economy in 2023-2024) bahwa produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan akan tumbuh sebesar 1,2 persen tahun ini dan sebesar 1,1 persen pada 2024.
ROMA, 6 Juni (Xinhua) -- Prospek pertumbuhan ekonomi Italia terus membaik, meskipun sejumlah tantangan besar, termasuk harga tinggi yang tidak biasa, diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun ini, kata entitas statistik utama negara itu pada Selasa (6/6).
Institut Statistik Nasional (National Statistics Institute/ISTAT) Italia mengatakan dalam laporannya yang berjudul "Prospek Ekonomi Italia pada 2023-2024" (Prospects for the Italian Economy in 2023-2024) bahwa produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan akan tumbuh sebesar 1,2 persen tahun ini dan sebesar 1,1 persen pada 2024.
Wisatawan mengunjungi Sassi of Matera di wilayah selatan Basilicata, Italia, pada 1 Juni 2023. (Xinhua/Jin Mamengni)
Kedua angka tersebut berada jauh di bawah tingkat pertumbuhan 3,7 persen yang tercatat pada 2022, tetapi di atas perkiraan ISAT sebelumnya untuk kedua tahun tersebut.
Perkiraan tersebut juga menunjukkan bahwa ekonomi diperkirakan akan melanjutkan pemulihannya dari kontraksi 0,1 persen pada kuartal terakhir 2022. Data ISTAT yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh sebesar 0,6 persen pada kuartal pertama 2023, yang berarti negara itu menghindari resesi teknis, yang didefinisikan sebagai pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Jika digabungkan dengan proyeksi untuk setahun penuh, pertumbuhan ekonomi harus dipercepat.
Meskipun menurun, inflasi diperkirakan akan tetap berada di atas level historis hingga 2023.
Tren penurunan inflasi yang didorong oleh penurunan harga energi dan oleh kebijakan bank sentral yang restriktif tersebut akan tercermin dalam penurunan dinamika deflator pengeluaran rumah tangga penduduk (5,7 persen tahun ini dan 2,6 persen pada 2024), menurut badan tersebut.
Seorang pelanggan berbelanja di sebuah pasar di Roma, Italia, pada 2 April 2022. (Xinhua/Jin Mamengni)
"Skenario perkiraan itu didasarkan pada hipotesis yang menguntungkan mengenai jalur penurunan harga dalam beberapa bulan mendatang," kata ISTAT, merujuk pada risiko penurunan bagi perekonomian jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan. Selesai