Foto dari udara berikut ini menunjukkan anjungan minyak "Enping 15-1" 200 kilometer sebelah barat daya Shenzhen, China selatan, pada 1 Juni 2023. (Xinhua/Mao Siqian)
BEIJING, 1 Juni (Xinhua) -- Proyek penyimpanan karbon lepas pantai berkapasitas 1 juta ton pertama China mulai beroperasi pada Kamis (1/6) di Laut China Selatan, menurut China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).
Proyek tersebut dirancang untuk menyimpan total lebih dari 1,5 juta ton karbon dioksida (CO2), yang setara dengan menanam hampir 14 juta pohon, menurut perusahaan itu.
Proyek tersebut, yang melayani anjungan minyak "Enping 15-1" 200 kilometer sebelah barat daya Shenzhen, menangkap dan memproses CO2 dari ladang minyak dan kemudian menyuntikkan CO2 ke dalam struktur geologi "kubah" pada kedalaman sekitar 800 meter di bawah dasar laut dan sekitar 3 kilometer dari anjungan minyak itu.
Pengoperasian proyek itu menandai pencapaian China dalam memperoleh rangkaian lengkap teknologi dan peralatan untuk menangkap, memproses, menyuntikkan, menyimpan, dan memantau CO2 di laut.
Proyek tersebut juga membuka jalur baru bagi China untuk mewujudkan tujuan "karbon ganda" demi mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060, ujar perusahaan itu.
Berdasarkan proyek itu, CNOOC telah memprakarsai proyek klaster penangkapan dan penyimpanan karbon berkapasitas 10 juta ton pertama China di Huizhou, Provinsi Guangdong, China selatan, dan akan menangkap emisi CO2 di Teluk Daya serta mengirimkannya ke wilayah laut Cekungan Muara Sungai Mutiara untuk penyimpanan.
Teknologi telah menjadi kekuatan pendorong yang kuat dalam mencapai misi China untuk mengurangi emisi karbon.
Pada Agustus tahun lalu, China mengungkapkan sebuah rencana untuk memenuhi tujuan ini melalui teknologi, berupaya mencapai terobosan dalam teknologi inti rendah karbon utama di industri serta sektor utama pada 2025, dengan pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 18 persen per unit Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan angka pada 2020.
Menurut rencana tersebut, per 2030 nanti, China akan telah melakukan penelitian lebih lanjut dan membuat lebih banyak terobosan dalam berbagai teknologi canggih dan netral karbon yang disruptif untuk secara efektif mengurangi emisi karbon dioksida per unit PDB sebesar lebih dari 65 persen dari level pada 2005. Selesai