Gambar simulasi yang diabadikan di Pusat Kendali Antariksa Beijing (Beijing Aerospace Control Center) pada 11 Mei 2023 ini menunjukkan wahana antariksa kargo Tianzhou-6 China melakukan penambatan (docking) dengan kombinasi stasiun luar angkasa Tiangong. (Xinhua/Guo Zhongzheng)
JIUQUAN, China, 29 Mei (Xinhua) -- China menantikan dan menyambut baik partisipasi astronaut asing dalam misi-misi penerbangan stasiun luar angkasa negara itu, kata Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA).
Lin Xiqiang, Wakil Direktur CMSA, mengungkapkan pernyataan itu menjelang peluncuran wahana antariksa berawak Shenzhou-16, yang dijadwalkan pada Selasa (30/5) pukul 09.31 Waktu Beijing atau 08.31 WIB dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut.
Selama proses pengembangan dan pembangunan stasiun luar angkasa China, negara itu telah melakukan berbagai bentuk pertukaran dan kerja sama dengan banyak badan antariksa asing dan organisasi internasional.
"Di satu sisi, China terus mendorong proyek-proyek kerja sama yang direncanakan bersama Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Luar Angkasa (United Nations Office for Outer Space Affairs/UNOOSA), Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), dan organisasi lainnya. Di sisi lain, China secara aktif terus memperluas pertukaran dengan negara-negara berkembang dalam bidang antariksa, berfokus pada eksperimen ilmiah dan penerapannya di orbit, serta misi penerbangan gabungan untuk astronaut ke stasiun luar angkasa China," papar Lin.
Selain itu, China juga secara aktif terus terlibat dalam pembahasan dan penyusunan regulasi terkait isu-isu seperti tata kelola lingkungan antariksa, manajemen lalu lintas antariksa, serta pengembangan dan pemanfaatan sumber daya antariksa. Upaya-upaya ini telah membantu mengatasi tantangan bersama umat manusia di luar angkasa, ujar juru bicara CMSA tersebut.
Dengan dukungan stasiun luar angkasa berawak dekat Bumi yang lengkap, sistem transportasi ulang-alik berawak, dan kerangka kerja komprehensif untuk menyeleksi, melatih, serta mendukung para taikonaut, China kini mampu melakukan misi berawak secara rutin dengan frekuensi dua kali dalam setahun. Selesai