Orang-orang berpartisipasi dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di New York, Amerika Serikat, pada 1 Desember 2018. (Xinhua/Wang Ying)
Meski orang kulit hitam dan Latin memiliki tingkat infeksi baru tertinggi dan dapat memperoleh manfaat paling banyak dari PrEP jika diresepkan, tingkat pemberian resepnya jauh lebih rendah dibandingkan warga kulit putih pada 2021.
NEW YORK CITY, 25 Mei (Xinhua) -- Penghitungan terbaru kasus HIV di Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil yang beragam, secara keseluruhan diperkirakan jumlah infeksi baru turun 12 persen pada 2021 dibandingkan dengan 2017, tetapi Amerika Serikat bagian selatan, yang sudah lama menghadapi masalah HIV dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di seluruh negara itu, menjadi satu-satunya wilayah yang menunjukkan "penurunan yang signifikan secara statistik," menurut data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
"Meski laki-laki gay dan biseksual muda mendorong penurunan di antara orang berusia 13 hingga 24 tahun, penurunan itu tidak merata di seluruh ras dan jenis kelamin, yang mencerminkan kesenjangan yang umum di antara anak laki-laki dan laki-laki dewasa kulit hitam dan Latin," kata STAT News dalam laporan datanya, yang dirilis pada Selasa (23/5).
Jumlah infeksi HIV tahunan turun dari 9.300 pada 2017 menjadi 6.100 pada 2021 di antara anak laki-laki dan laki-laki dewasa berusia 13 hingga 24 tahun. Untuk laki-laki dewasa kulit putih dalam kelompok usia ini, penurunan dari 2017 diperkirakan mencapai sebesar 45 persen, dibandingkan dengan 36 persen untuk Hispanik atau Latino dan 27 persen untuk laki-laki kulit hitam.
Para ahli yang berbicara dengan STAT menyebut temuan CDC AS tersebut "mengecewakan", meski tidak mengejutkan. Mereka menandai kesenjangan yang terus terjadi dalam data baru itu: Laki-laki kulit hitam dan Latin yang berhubungan seks dengan laki-laki cenderung menggunakan profilaksis pra pajanan (pre-exposure prophylaxis/PrEP) lebih sedikit dibandingkan laki-laki kulit putih dan cenderung tidak menjalani pengobatan jika mereka positif HIV, menurut laporan.
"Meski warga kulit hitam dan Latin memiliki tingkat infeksi baru tertinggi dan dapat memperoleh manfaat paling banyak dari PrEP jika diresepkan, tingkat pemberian resepnya jauh lebih rendah dibandingkan warga kulit putih pada 2021," imbuhnya. Selesai