Sejumlah koper terlihat dijual di sebuah pasar di Manchester, Inggris, pada 11 Mei 2023. (Xinhua/Jon Super)
Perekonomian Inggris tumbuh 0,1 persen pada kuartal pertama tahun ini. Meskipun mengalami ekspansi, PDB kuartalan negara itu masih 0,5 persen di bawah tingkat pra-COVID-19 pada kuartal keempat 2019.
LONDON, 23 Mei (Xinhua) -- Perekonomian Inggris diperkirakan akan menghindari resesi tahun ini berkat dukungan dari permintaan yang kuat dalam konteks penurunan harga energi, demikian disampaikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (23/5).
Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu akan tumbuh sebesar 0,4 persen pada 2023, naik 0,7 poin persentase dari perkiraan kontraksi 0,3 persen pada April, sebut IMF dalam pernyataannya.
IMF mengatakan prospek yang membaik itu mencerminkan ketangguhan permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan, dengan upah yang lebih kuat mengimbangi inflasi, sikap fiskal yang lebih tidak kontraktif, dan keyakinan yang meningkat di tengah berkurangnya ketidakpastian pasca-Brexit.
Sebuah alat pengukur energi pintar terlihat di sebuah rumah di Manchester, Inggris, pada 2 September 2022. (Xinhua/Jon Super)
Di sisi penawaran, perekonomian Inggris mencatat penurunan biaya energi dan normalisasi rantai pasokan global, imbuh IMF.
Namun, aktivitas ekonomi melambat secara signifikan dari tahun lalu dan inflasi tetap tinggi menyusul guncangan nilai tukar perdagangan (terms of trade) yang parah akibat krisis Ukraina dan, sampai batas tertentu, pasokan tenaga kerja yang terkena dampak negatif jangka panjang dari pandemi COVID-19, kata IMF.
Foto yang diabadikan pada 23 Maret 2022 ini menunjukkan koin Inggris di Basingstoke, Inggris. (Xinhua/Tim Ireland)
Perekonomian Inggris tumbuh sebesar 0,1 persen pada kuartal pertama tahun ini. Meskipun mengalami ekspansi, PDB kuartalan negara itu masih 0,5 persen di bawah tingkat pra-COVID-19 pada kuartal keempat 2019. Selesai