Foto yang diabadikan pada 1 Mei 2023 ini memperlihatkan cabang First Republic Bank di New York, Amerika Serikat. Grup perbankan terkemuka AS, JPMorgan Chase, pada 1 Mei 2023 mengumumkan telah mengakuisisi sebagian besar aset serta mengambil alih simpanan dan kewajiban tertentu First Republic Bank lainnya dari Federal Deposit Insurance Corporation. (Xinhua/Michael Nagle)
Pengajuan kepailitan komersial secara tahunan (year-over-year) hingga Maret naik 24 persen, dan pengajuan reorganisasi Bab 11 komersial meningkat 79 persen.
NEW YORK CITY, 23 Mei (Xinhua) -- Tidak ada resesi yang dinyatakan secara resmi di Amerika Serikat (AS), namun semakin banyak perusahaan AS yang menyatakan pailit, demikian menurut sebuah artikel opini yang diterbitkan oleh surat kabar The Hill.
"Menurut laporan baru dari S&P Global, jumlah perusahaan yang bangkrut sejauh 2023 ini lebih tinggi dibandingkan empat bulan pertama setiap tahunnya sejak 2010," tulis artikel yang diterbitkan pada akhir pekan lalu itu.
Jumlah pengajuan pernyataan pailit sejak awal tahun ini hingga April telah mencapai 236, lebih dari dua kali lipat dibandingkan angka pada setahun lalu dan lebih tinggi dari angka tahun mana pun selama 12 tahun sebelumnya, lanjut artikel itu.
Menempati puncak daftar adalah beberapa perusahaan yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen, dengan Bed, Bath & Beyond menjadi yang paling terkenal, diikuti oleh industri dan jasa keuangan, catat artikel.
Layanan lain yang memantau kebangkrutan melaporkan bahwa pengajuan kepailitan komersial secara tahunan (year-over-year) hingga Maret naik 24 persen, dan pengajuan reorganisasi Bab 11 komersial meningkat 79 persen.
Menurut data statistik yang dirilis oleh Kantor Administratif Pengadilan AS, total pengajuan kepailitan naik hanya 2 persen dibandingkan dengan kasus pada tahun sebelumnya, namun pengajuan bisnis meningkat 9,9 persen, papar artikel itu lebih lanjut. Selesai