Seorang profesor Tajikistan memperkenalkan perangkat energi listrik ramah lingkungan kepada para murid di Bengkel Kerja Luban di Dushanbe, Tajikistan, pada 12 April 2023. (Xinhua/Kalizhan Ospanov)
Contoh bagus lainnya dari pertukaran antarmasyarakat antara China dan Asia Tengah adalah Bengkel Kerja Luban di Dushanbe, sebuah program pelatihan kejuruan China yang melatih talenta di Tajikistan. Resmi beroperasi pada November 2022, bengkel kerja tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya di Asia Tengah.
"Bengkel Kerja Luban China diakui sebagai merek pendidikan kejuruan internasional di seluruh dunia. Kami percaya bahwa Bengkel Kerja Luban akan sangat membantu Universitas Teknik Tajik dalam melatih talenta di bidang pengukuran, energi ramah lingkungan, dan pemanasan," kata Wakil Rektor Universitas Teknik Tajik Shahriyor Sadullozoda.
MENUJU MASA DEPAN BERSAMA
Bagi penduduk desa yang tinggal di Kara-Oi di tepi utara Danau Issyk-Kul, Kirgizstan, dahulu irigasi merupakan masalah yang memusingkan. Sistem irigasi lama yang dibangun beberapa dekade silam tidak mampu memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat.
"Air tidak cukup. Warga selalu mengantre, sulit sekali untuk mendapatkan air tepat pada waktunya," tutur Evgeny Yakovlev, seorang petani yang harus mengairi ladangnya setidaknya tiga kali sehari pada musim panas.
Guna mengatasi masalah air di Kara-Oi dan desa-desa lainnya, pada Mei 2018 pemerintah Kirgizstan memulai proyek yang dananya dialokasikan dari hibah China untuk merekonstruksi sistem irigasi negara tersebut.
Foto yang diabadikan pada 24 April 2023 ini menunjukkan saluran yang dibangun kembali di bawah proyek yang dialokasikan dari hibah China untuk merekonstruksi sistem irigasi Kirgizstan di Desa Kara-Oi di wilayah Issyk-Kul, Kirgizstan. (Xinhua/Chingiz)
Di bawah proyek tersebut, sebuah bendungan dibangun oleh China Railway No. 5 Engineering Group Co., Ltd. di Kara-Oi dengan kapasitas 470.000 meter kubik air. Sebanyak 330 hektare tanah yang belum dikembangkan dioperasikan, dan pasokan air ditingkatkan di atas lahan seluas lebih dari 1.000 hektare.
"Sebelumnya, kami sangat sulit mendapatkan air ... Kini keadaannya lebih baik. Kami berterima kasih kepada para pihak yang membangunnya," kata Arstanbek Zhundubaev, Ketua Asosiasi Pengguna Air Kara-Oi.
Kisah-kisah mengharukan seperti inilah yang telah membentuk simfoni yang menggerakkan semangat antara bangsa China dan Asia Tengah yang saling mendukung untuk mengejar kemakmuran bersama dan mencapai masa depan yang lebih cerah.
Asia Tengah tidak hanya berdekatan secara geografis dengan China, tetapi juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan China, terutama di bidang ekonomi, perdagangan, keuangan, dan kredit, kata Kubanychbek Taabaldiev, ilmuwan politik Kirgizstan dan profesor hubungan internasional di Universitas Internasional Ala-Too.
"Asia Tengah terletak di sepanjang Jalur Sutra kuno, dan semua negara di kawasan ini telah berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dengan cara yang berbeda-beda," lanjut Taabaldiev. "Semua negara di kawasan Asia Tengah mengimplementasikan proyek bilateral dengan China, yang menguntungkan semua pihak."
BRI membuahkan hasil yang sangat bermanfaat sejak pertama kali diusulkan oleh China di Kazakhstan, kata Timur Kuvatov, Direktur Jenderal sekaligus Pemimpin Redaksi Kantor Berita Kazakhstan Today.
Menghidupkan kembali visi dan semangat yang diwujudkan dalam Jalur Sutra kuno akan mendorong pembangunan internasional serta hubungan perdagangan dan ekonomi, juga hubungan damai antarnegara, kata Kuvatov, seraya menambahkan bahwa kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang lebih erat memiliki signifikansi sangat besar bagi semua orang yang tinggal di kawasan tersebut dan seluruh dunia.
"Mari kita bekerja sama dengan erat untuk mengejar pembangunan bersama, kemakmuran bersama, dan kesejahteraan bersama, serta merangkul masa depan yang lebih cerah untuk keenam negara kita!" ujar Xi di KTT tersebut. Selesai