XI'AN, 19 Mei (Xinhua) -- Presiden China Xi Jinping pada Jumat (19/5) memetakan arah kerja sama China-Asia Tengah di era baru dalam sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bersejarah dengan para pemimpin dari lima negara Asia Tengah.
KTT China-Asia Tengah, yang berlangsung dari Kamis (18/5) hingga Jumat, dihadiri oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kirgizstan Sadyr Japarov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov, dan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.
Xi membuat sebuah proposal berisi delapan poin, mulai dari memperluas hubungan ekonomi hingga memperkuat pertukaran budaya dan menjaga perdamaian regional, dalam pidato utamanya di KTT tersebut di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut.
China siap menjadikan KTT tersebut sebagai sebuah kesempatan dan bekerja sama dengan negara-negara Asia Tengah guna menjamin kerja sama China-Asia Tengah direncanakan dengan baik, diimplementasikan secara efektif, serta terus maju, kata Xi.
Untuk memperkuat mekanisme kerja sama, China mengusulkan untuk membentuk sejumlah mekanisme pertemuan dan dialog di bidang industri dan investasi, pertanian, transportasi, manajemen darurat, pendidikan, dan urusan partai politik, tutur Xi.
Lebih banyak kebijakan fasilitasi perdagangan akan diluncurkan, dan perjanjian investasi bilateral akan ditingkatkan untuk mendongkrak volume perdagangan ke level baru, urai Xi.
Mengenai peningkatan konektivitas, China akan menggenjot volume kargo lintas perbatasan, mendukung pembangunan koridor transportasi internasional lintas Laut Kaspia, mempercepat peningkatan pelabuhan, mengembangkan pusat-pusat kereta barang China-Eropa, serta mendorong bisnis agar membangun gudang luar negeri di negara-negara Asia Tengah, lanjut Xi.
Dalam hal kerja sama energi, China mengusulkan untuk membangun sebuah kemitraan pengembangan energi China-Asia Tengah, mempercepat pembangunan Jalur D saluran pipa gas alam China-Asia Tengah, meningkatkan perdagangan minyak dan gas (migas), mengembangkan kerja sama energi di seluruh rantai industri, serta mendorong kerja sama di bidang energi baru dan penggunaan energi nuklir secara damai.
China siap mempromosikan kerja sama inovasi ramah lingkungan dengan negara-negara Asia Tengah, ujar Xi, seraya menyebut pengolahan tanah, irigasi hemat air, serta pendirian bisnis teknologi tinggi dan kawasan teknologi informasi di Asia Tengah.
Guna meningkatkan kapasitas pembangunan, China akan merumuskan rencana kerja sama dengan negara-negara Asia Tengah dalam mengurangi kemiskinan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Xi. Bisnis-bisnis yang didanai China akan didorong agar menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan lokal. China akan memberikan dukungan pembiayaan dan bantuan gratis senilai 26 miliar yuan (1 yuan = Rp2.125) atau sekitar 3,72 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.875) bagi negara-negara Asia Tengah.
Berkenaan dengan pertukaran budaya, China akan mengundang negara-negara Asia Tengah untuk berpartisipasi dalam program Jalur Sutra Budaya, membangun lebih banyak pusat pengobatan tradisional, serta mendorong peluncuran kereta khusus untuk wisata budaya, papar Xi.
Xi menegaskan bahwa China siap membantu negara-negara Asia Tengah meningkatkan pembangunan kapasitas penegakan hukum, keamanan, dan pertahanan mereka dalam upaya menjaga perdamaian regional. Berbagai upaya juga harus dilakukan untuk memanfaatkan mekanisme koordinasi di antara negara-negara tetangga Afghanistan serta bersama-sama mempromosikan perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan.
China bersedia memperkuat pertukaran dengan negara-negara Asia Tengah dalam konsep dan praktik modernisasi, menyinergikan strategi pembangunan, serta melakukan berbagai upaya bersama untuk mendorong modernisasi keenam negara, ujar Xi. Selesai