KERJA SAMA SALING MENGUNTUNGKAN
Berbicara di Universitas Nazarbayev di Kazakhstan pada 7 September 2013, Xi untuk pertama kalinya mengusulkan upaya bersama dalam membangun "sabuk ekonomi di sepanjang Jalur Sutra."
Selama satu dekade terakhir, negara-negara Asia Tengah telah menjadi pelopor dalam mempromosikan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) serta menjadikan kawasan ini sebagai contoh pengembangan BRI berkualitas tinggi. Dari kereta bermuatan penuh hingga jalur produksi yang sibuk dan jalur pipa gas alam, kerja sama yang kuat telah membuahkan perkembangan bersama.
Kereta kargo China-Eropa yang mengangkut barang mentah akar manis, salah satu tanaman obat China, yang berangkat dari Turkmenistan tiba di pelabuhan internasional Xi'an di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 31 Agustus 2022. (Xinhua/Liu Xiao)
Sebelumnya pada bulan ini, sebuah kereta barang yang membawa lebih dari 260 kendaraan energi baru tiba di Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Menandai 10 tahun BRI, perjalanan selama 12 hari yang ditempuh kereta itu dimulai di Xi'an, titik awal Jalur Sutra kuno.
Saat ini, 17 rute kereta telah menghubungkan Xi'an dengan negara-negara Asia Tengah dan banyak destinasi lainnya di Asia serta Eropa, dengan lebih dari 1.100 perjalanan kereta dilakukan pada kuartal pertama tahun ini.
Suara gemuruh kereta melambangkan kuatnya perdagangan antara China dan negara-negara Asia Tengah. Pada 2022, volume perdagangan mencapai rekor tertinggi sebesar 70,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.810), naik lebih dari 100 kali lipat sejak hubungan diplomatik diresmikan sekitar tiga dekade lalu.
Mulai dari jalur pipa gas China-Asia Tengah dan terowongan kereta Qamchiq di Uzbekistan hingga pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Zhanatas di Kazakhstan dan jalan raya utara-selatan di Kirgizstan, sejumlah proyek kerja sama telah memfasilitasi peningkatan industri dan penghidupan masyarakat.
Para pejabat dan pakar berharap KTT itu akan membuka babak baru dalam kerja sama China-Asia Tengah.
Shu Jueting, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyampaikan bahwa China akan menjadikan KTT tersebut sebagai peluang dan bekerja sama dengan lima negara Asia Tengah untuk membawa kerja sama ekonomi dan perdagangan ke level baru.
Kerja sama ekonomi China-Asia Tengah akan diperluas ke lebih banyak bidang, termasuk e-commerce, ekonomi digital, dan bentuk-bentuk bisnis baru lainnya, kata Su Chang, seorang peneliti di Institut Studi Rusia, Eropa Timur, dan Asia Tengah di Akademi Ilmu Sosial China.
INTERAKSI YANG BERAGAM
Saat ini, China dan lima negara Asia Tengah memiliki 62 pasang provinsi, daerah, dan kota kembar. Universitas-universitas di China juga menerima semakin banyak mahasiswa dari Asia Tengah, menumbuhkan rasa saling memahami dan ikatan yang lebih erat melalui pertukaran pemuda.
Para pramugari melakukan pemeriksaan keselamatan sebelum penerbangan penumpang pertama dari rute Xi'an-Urumqi-Ashgabat lepas landas di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 13 Mei 2023. (Xinhua/Shao Rui)
Ismail Daurov dari Kazakhstan menghabiskan sembilan tahun untuk belajar di Xi'an. Menyebut Shaanxi sebagai kampung halaman keduanya, Daurov mengajukan diri untuk membantu upaya penanganan COVID-19 setempat di Xi'an saat epidemi merebak. Ucapannya, "Saya adalah warga negara asing, tetapi bukan orang asing," menyentuh hati banyak orang di China. Presiden Xi juga mengutip kata-katanya sebagai contoh persahabatan antara rakyat China dan negara-negara Asia Tengah.
Tak jauh berbeda dengan Daurov, semakin banyak pelajar Asia Tengah memilih China sebagai destinasi mereka untuk belajar di luar negeri.
Sebelum pandemi COVID-19, jumlah pelajar Asia Tengah yang belajar di China mengalami pertumbuhan tahunan sebesar lebih dari 12 persen antara tahun 2010 hingga 2018.
Seiring dunia bangkit dari pandemi, ada antisipasi yang terus meningkat untuk rekor baru dalam hal jumlah pelajar China yang belajar di institusi pendidikan Asia Tengah maupun pelajar Asia Tengah yang belajar di institusi pendidikan China.
Membalas surat dari para mahasiswa Asia Tengah yang belajar di China University of Petroleum, Xi mendorong mereka untuk berperan sebagai utusan persahabatan dan jembatan bagi kerja sama, serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan komunitas China-Asia Tengah yang lebih erat dengan masa depan bersama.
Dengan KTT China-Asia Tengah yang siap untuk memberikan hasil yang nyata, perkembangan baru diharapkan akan dicapai dalam upaya untuk menjaga hubungan antara China dan negara-negara Asia Tengah. Selesai
(Reporter video: Huang He, Li Ao, Zhao Bing, Liu Kai, Zhang Jiye, Guan Jianwu, Liu Hai; Penyunting video: Zheng Xin, Luo Hui, Zhu Jianhui, Yin Yue, Liu Ruoshi, Liu Xiaorui)