*** Highlight:
C.C. Chan, seorang ilmuwan teknik Hong Kong yang juga pakar mobil listrik, meyakini bahwa sudah saatnya revolusi mobil memasuki babak baru. #GLOBALink
*** Subtitle & Soundbite:
Kendaraan listrik semakin populer di saat dunia sedang menggalakkan emisi karbon nol bersih. C.C. Chan, seorang ilmuwan teknik Hong Kong yang juga pakar mobil listrik, meyakini bahwa sudah saatnya revolusi mobil memasuki babak baru.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): C.C. CHAN, Ilmuwan teknik Hong Kong
"Seiring mobil berkembang menjadi mobil listrik dan pintar, ketika terhubung ke internet, mobil tersebut bukan lagi alat transportasi tradisional, melainkan integrasi antara transportasi, energi, dan informasi. Kendaraan terkoneksi pinter (intelligent connected vehicle/ICV) bukan lagi sekadar produk mekanis, tetapi juga produk elektronik, produk listrik, dan produk informasi."
Chan (86) adalah seorang profesor kehormatan di Universitas Hong Kong sekaligus presiden pendiri Asosiasi Kendaraan Listrik Dunia. Pada 1997, dia menjadi orang pertama di Hong Kong yang terpilih sebagai Akademikus Akademi Teknik China.
Saat ini sudah lebih dari 40 tahun sejak Chan mulai memfokuskan penelitiannya pada mobil listrik.
Dengan kreatif dia mengintegrasikan mobil, motor, kontrol, dan berbagai teknologi lainnya ke dalam studi interdisipliner baru, yang meletakkan dasar bagi teori kendaraan listrik modern.
Pada saat yang sama, dia memberikan kontribusi luar biasa bagi inovasi baterai kendaraan listrik, sistem kontrol elektronik, dan teknologi inti lainnya, yang membuatnya menjadi navigator teknologi kendaraan listrik China.
Chan sangat menyadari arah penting dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi China.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): C.C. CHAN, Ilmuwan teknik Hong Kong
"Saya menyimpulkan tiga hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu permintaan mendesak negara terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, kepedulian dan harapan negara terhadap ilmuwan, serta peluang bagi ilmuwan untuk berkontribusi bagi negara dan dunia.
Penelitian ilmiah harus dihubungkan dengan kebutuhan negara dan masyarakat. Ketika kita menemukan arah yang benar, kita harus berpegang teguh pada arah itu hingga saat terakhir."