JUDUL: 392 warga Yaman dievakuasi dari Sudan
DATELINE: 15 Mei 2023
DURASI: 00:02:09
LOKASI: Sanaa
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan warga Yaman tiba di Bandar Udara Internasional Sanaa setelah dievakuasi dari Sudan
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): ABDULLAH ABU SHAWAREB, Warga negara Yaman yang dievakuasi
3. Berbagai cuplikan para anggota keluarga pengungsi menunggu di bandara
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): AMMAR GHAZWAN, Warga negara Yaman yang dievakuasi
STORYLINE:
Total 392 warga Yaman yang telah dievakuasi dari Sudan pulang dengan selamat dalam 24 jam terakhir, demikian dilaporkan saluran televisi (TV) milik pemerintah Yaman pada Senin (15/5).
Maskapai nasional negara tersebut, Yemenia, mengoperasikan dua penerbangan untuk memfasilitasi repatriasi mereka.
Penerbangan pertama, yang mengangkut 197 warga, tiba di kota pelabuhan Aden, Yaman selatan, pada Minggu (14/5).
Penerbangan kedua, dengan 195 penumpang, mendarat di ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai Houthi pada Minggu malam waktu setempat.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): ABDULLAH ABU SHAWAREB, Warga negara Yaman yang dievakuasi
"Warga negara Yaman di Sudan, termasuk pelajar, pekerja, dan penduduk, sangat menderita akibat penundaan evakuasi. Sebelum evakuasi, kami juga mengalami kekurangan bus transportasi untuk mengangkut kami dari ibu kota Khartoum ke Kota Port Sudan. Kami tidak memiliki tempat tinggal di Kota Port Sudan."
Penerbangan tambahan dijadwalkan sepanjang pekan itu untuk mengevakuasi sekitar 2.000 warga Yaman dari Kota Port Sudan.
Kota Port Sudan, yang terletak di Laut Merah dan sekitar 675 km sebelah barat ibu kota Sudan, Khartoum, dipilih sebagai tempat berkumpul untuk memfasilitasi kepulangan mereka.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): AMMAR GHAZWAN, Warga negara Yaman yang dievakuasi
"Kami mengalami perjalanan yang sulit dan menantang hingga evakuasi berlangsung. Namun, kini kami diliputi kebahagiaan bahwa kami dapat melakukan perjalanan pulang, tidak seperti 1.500 orang lebih yang masih terdampar di sana, mencari perlindungan di masjid, pelabuhan, dan aula pernikahan."
Konflik yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter yang dikenal sebagai Pasukan Pendukung Cepat (Rapid Support Forces/RSF) mendorong banyak negara untuk mengevakuasi warganya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa.
(XHTV)