Orang-orang berunjuk rasa untuk memprotes kejahatan kebencian anti-Asia di Foley Square di New York, Amerika Serikat, pada 4 April 2021. (Xinhua/Wang Ying)
Separuh dari warga Asia-Amerika melaporkan merasa tidak aman karena ras atau etnis mereka, dan hanya 22 persen dari warga Asia-Amerika yang mengatakan bahwa mereka merasa menjadi bagian dan diterima di AS.
NEW YORK CITY, 9 Mei (Xinhua) -- Warga Asia-Amerika, terutama perempuan muda Asia-Amerika, menjadi kelompok yang paling kecil kemungkinannya untuk merasa benar-benar menjadi bagian dan diterima di Amerika Serikat (AS), menurut Axios pada Minggu (7/5), mengutip survei tahunan tentang sikap terhadap warga Asia-Amerika.
"Survei yang melibatkan responden dalam jumlah besar ini menggambarkan kecemasan yang dirasakan oleh warga Asia-Amerika tiga tahun setelah pandemi memicu gelombang kekerasan anti-Asia di negara itu," kata laporan itu.
Separuh dari warga Asia-Amerika melaporkan merasa tidak aman karena ras atau etnis mereka, dan hanya 22 persen dari warga Asia-Amerika yang mengatakan bahwa mereka merasa menjadi bagian dan diterima di AS, menurut Social Tracking of Asian Americans in the U.S. (STAATUS) Index.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 57 persen responden kulit putih, 25 persen responden Latin, dan 24 persen responden kulit hitam yang merasa dapat menjadi bagian atau diterima di AS dalam survei itu, yang dilakukan oleh The Asian American Foundation (TAAF) dan organisasi Leading Asian Americans to Unite for Change (LAAUNCH).
Warga Asia-Amerika melaporkan mengalami diskriminasi dan/atau kejahatan rasial, di sejumlah tempat seperti tempat kerja, sekolah, atau di transportasi umum, dan mereka juga tidak memiliki posisi otoritas atau kekuasaan di negara itu, yang menjelaskan kurangnya perasaan menjadi bagian ini, catat laporan itu. Selesai