Foto yang diabadikan pada 6 Mei 2023 ini menunjukkan sebuah mobil polisi di dekat lokasi penembakan di Allen Premium Outlets di Allen, sebuah kota pinggiran di Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS). Sembilan orang tewas, termasuk pelaku penembakan, dan tujuh lainnya terluka dalam insiden penembakan di sebuah pusat perbelanjaan pada Sabtu (6/5) sore waktu setempat di Negara Bagian Texas, AS bagian tengah-selatan, menurut pihak berwenang. (Xinhua/Tian Dan)
Mengingat pilihan senjata yang dipakai para pembunuh massal adalah senjata tempur dengan "tingkat kematian yang sangat tinggi", peluang bertahan hidup bagi warga AS berkurang secara signifikan," kata Pentagon.
NEW YORK CITY, 7 Mei (Xinhua) -- Warga di Amerika Serikat (AS) kini dipersenjatai dengan sangat baik dan rentan tertembak fatal di bioskop, konser musik, gereja, sinagoge, dan sekolah, lapor surat kabar The Hill pada Jumat (5/5).
"Para orang tua mengantar anak mereka ke sekolah setiap pagi, sembari khawatir mungkin tidak akan melihat mereka lagi dalam keadaan hidup. Kita mungkin akan ditembak jika memencet bel rumah yang salah atau berusaha masuk ke mobil yang salah. Kita mungkin akan dihujani peluru oleh petugas polisi yang nanar usai dihentikan karena lampu belakang kendaraan yang rusak," tulis laporan itu.
Mengingat pilihan senjata yang dipakai para pembunuh massal adalah senjata tempur dengan "tingkat kematian yang sangat tinggi", peluang bertahan hidup bagi warga AS berkurang secara signifikan, imbuh laporan itu mengutip pernyataan Pentagon.
AS menduduki peringkat ke-129 dalam kategori negara teraman menurut World Population Review tahun lalu, terus merosot setiap tahunnya sejak 2016.
"Mengapa kita membiarkan kegilaan massal ini? Ini gabungan dari informasi yang salah, kekuatan politik, kepuasan terhadap diri sendiri, dan ekstremisme," imbuh surat kabar itu. Selesai