China telah mengumumkan akan mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060. Dengan terus bergerak maju di jalur pembangunan hijau, negara itu mengerahkan segala upaya demi memenuhi janjinya.
China memaksimalkan fungsi-fungsi mekanisme berbasis pasarnya untuk memacu upaya pengurangan karbon. Pada Juli 2021, negara itu meluncurkan pasar perdagangan karbon nasional, yang merupakan pasar terbesar dari jenisnya di seluruh dunia dan telah diikuti oleh 2.100 lebih perusahaan pembangkit listrik utama.
Sebelum pasar perdagangan karbon nasional ini dibentuk, berbagai program rintisan untuk perdagangan emisi karbon telah dilaksanakan di tingkat lokal.
Kota Tianjin memulai perdagangan karbon pada 2013. Sejak itu, lebih dari 130 penghasil emisi, termasuk 15 perusahaan asing dari berbagai industri seperti manufaktur mesin dan peralatan, baja, industri bahan kimia, bahan bangunan, serta pemrosesan makanan sampingan dan pertanian, telah bergabung dalam platform perdagangan karbon.
Data menunjukkan bahwa semua penghasil emisi yang berpartisipasi di Tianjin mencatatkan tingkat emisi karbon di bawah kuota selama tujuh tahun berturut-turut.
Sementara itu, semakin banyak perusahaan asing juga turut berperan aktif dalam mencapai target "karbon ganda" China, dan perhatian China pada energi terbarukan telah menciptakan ruang pasar yang luas bagi mereka.
Flender, pemasok sistem penggerak mekanis terkemuka di dunia, adalah salah satunya.
Perusahaan Jerman itu belum lama ini meluncurkan tahap ke-10 dari proyek peningkatan dan perluasan modal di anak perusahaannya di Tianjin.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service
